KOMPAS.com - Mark Zuckerberg memang merupakan salah satu sosok fenomenal. Sebelum usianya genap 20 tahun, tepatnya pada Februari 2004, dia merilis platform sosial Facebook.
Saat itu, Zuckerberg merilis Facebook bersama sejumlah temannya di Universitas Harvard seperti Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Ironi, sebab dia tidak lulus dari Harvard setelah meluncurkan Facebook.
Meski tidak lagi didampingi teman asramanya di Harvard itu, Zuckerberg masih bisa membawa Facebook menjadi salah satu perusahaan terbesar di ranah teknologi.
Facebook kemudian mendirikan Meta sebagai perusahaan induk, dan memiliki beragam aplikasi dan platform sosial yang banyak digunakan di dunia.
Tidak hanya Facebook, Meta pun memiliki platform berbagi foto Instagram dan WhatsApp yang menjadi salah satu aplikasi pesan terbesar saat ini.
Hal ini menjadikan Zuck masuk di posisi ke-8 orang terkaya di dunia. Forbes mencatat kekayaannya mencapai 108,4 miliar dollar AS pada hari ini, Kamis (4/10/2023).
Dengan melihat sejumlah rekam jejak Zuckerberg mengubah Facebook menjadi Meta seperti saat ini, membuat sosoknya juga diwarnai beragam isu dan kontroversi.
Bahkan, muncul teori konspirasi yang menyatakan bahwa Mark Zuckerberg bukan manusia. Tentu saja teori konspirasi ini berbasis satire atau konten lelucon belaka.
Namun, banyak unggahan di media sosial yang seakan berupaya membuktikan bahwa Zuckerberg bukan manusia.
Misalnya, konten foto yang memperlihatkan sikap duduk Zuckerberg yang sangat cekung. Foto itu disertai narasi satire.
Seperti apa konten itu beredar? Bagaimana penjelasannya? Simak dalam infografik berikut ini: