Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia VW Beetle yang Berhenti Diproduksi pada 10 Juli 2019

Kompas.com - 10/07/2023, 20:21 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 10 Juli 2019, Volkswagen (VW) menghentikan produksi Beetle atau yang populer di Indonesia dengan sebutan mobil "kodok".

Dilansir Forbes, mobil tersebut pertama kali diproduksi di Jerman pada 1938 atas perintah pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

Dia menugaskan insinyur Ferdinand Porsche untuk merancang mobil yang sederhana dan ekonomis bagi masyarakat. Dalam bahasa Jerman, itu disebut volks wagen (mobil rakyat).

Mobil pertama VW memiliki mesin belakang berpendingin udara dan meminjam elemen desain dari mobil Porsche sebelumnya, serta dari mobil buatan perusahaan Cekoslowakia, Tatra.

Baca juga: Akhir Emosional Produksi Mobil Rakyat VW Beetle

Desain mobil pertama (Type 1) itu sangat khas. Dalam bahasa Inggris, mobil itu disebut Beetle (kumbang), sedangkan orang Indonesia menyebutnya VW "kodok".

Produksi VW terhenti karena Perang Dunia II, namun mereka masih sempat memproduksi beberapa mobil untuk perwira militer.

Hitler diketahui mendapatkan mobil kodok pertama dengan atap terbuka.

Setelah perang berakhir, pabrik tersebut berada di bawah kendali Inggris. Pada akhir 1946, lebih dari 10.000 mobil diproduksi. Satu dekade kemudian, satu juta unit telah terjual.

Selama periode 1938 sampai 2019, VW berhasil menjual 23 juta unit Beetle.

Mungil dan bersahabat

Dilansir Business Insider, Volkswagen membawa Beetle ke pasar Amerika Serikat pada 1949.

Berbeda dengan mobil besar yang populer pada masa itu, ukuran mungil Beetle dan desainnya yang sederhana sukses mencuri perhatian.

"Mobil itu sama sekali tidak terkesan garang. Lampu depannya bulat besar, seperti mata yang ramah. Itu tidak terlihat agresif atau berbahaya. Mobil itu hadir sebagai teman," kata Jason Torchinsky, senior editor di Jalopnik.

Baca juga: Beetle Battle Rayakan 80 Tahun VW Beetle

Menurut Torchinsky, VW Beetle berhasil menjawab kebutuhan pasar AS yang pada masa itu kerap diabaikan pabrikan mobil dari luar.

Alih-alih mengusung mobil bertenaga besar, Beetle justru menekankan pada mesin tahan lama yang kuat dibawa berkendara mengelilingi daratan luas Amerika.

Strategi iklan VW pada 1959 turut berkontribusi menaikkan popularitas mobil kodok di AS.

Di bawah pengawasan William Bernbach dari biro iklan New York Doyle Dane Bernbach (DDB), copywriter Julian Koenig dan Helmut Krone menciptakan iklan legendaris "Think small".

Mereka memajang gambar VW Beetle kecil di bidang ruang putih yang luas, disertai tagline "Maybe we got so big because we thought small".

Volkswagen akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksi Beetle pada 2019, tepat 70 tahun setelah mobil pertama dijual kepada pembeli di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com