KOMPAS.com - Musim semi tahun 1918 menjadi masa-masa militer Jerman unggul di front barat dalam Perang Dunia I melawan Sekutu yang terdiri dari Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat.
Namun, ambisi besar yang mereka keluarkan masa itu menyebabkan kelelahan yang memperlemah pasukan secara fisik dan mental.
Dilansir dari History.com, melemahnya pasukan Jerman saat itu diperburuk oleh kurangnya pasokan kebutuhan dan penyebaran epidemi influenza.
Beberapa komandan telah melihat tanda-tanda kondisi yang tidak menguntungkan, tetapi panglima tertinggi Jerman Erich Ludendorff menolak mundur atau bernegosiasi dengan musuh.
"Kami berdiri di titik balik perang: apa yang saya harapkan pertama untuk musim gugur, kebutuhan untuk pergi defensif, (kebutuhan yang mendesak) sudah ada pada kita, dan di samping itu semua keuntungan yang kami peroleh di musim semi telah hilang lagi," tulis Putra Mahkota Bavaria Rupprecht, pada 20 Juli, yang juga berada di barisan tentara Jerman.
Baca juga: 4 Agustus 1914: AS Nyatakan Netral di Perang Dunia I, tetapi Bagaimana Sampai Terlibat?
Di sisi lain Sekutu tengah mempersiapkan peperangan lanjutan dengan strategi yang akan merepotkan komando pasukan Jerman.
Inggris mengawali serangan dalam Perang Amiens di wilayah Amiens, dekat Sungai Somme di barat laut Perancis, 8 Agustus 1918.
Sekutu berhasil menekan pasukan Jerman hingga tak mungkin lagi melawan. Panglima Ludendorff yang sebelumnya tak mengakui pasukannya telah melemah, kini menyebut masa itu sebagai hari hitam tentara Jerman.
Sebelumnya, pada 24 Juli 1918, Pasukan Sekutu menggelar konferensi komandan tentara nasional. Mereka membahas strategi yang akan dijalankan melawan Jerman sampai 1919 nanti.
Jenderal Sekutu Ferdinand Foch tidak menginginkan serangan tunggal penentu kemenangan, melainkan serangan terbatas namun secara berurutan.
Foch menyatakan, strategi itu bertujuan membebaskan jalur kereta api yang vital di sekitar Perancis dan mengalihkan perhatian serta gerak sumber daya musuh dengan cepat.
Baca juga: 28 Juli 1914: Austria-Hongaria Deklarasi Perang pada Serbia, Awali Perang Dunia I