Ancaman Baru Fajar/Rian Menuju Olimpiade Paris 2024

KOMPAS.com - Jelang Olimpiade Paris 2024, pasangan ganda putra Indonesia Fajar/Rian mendapat tantangan anyar dengan melejitnya penampilan pasangan baru dari China, He Ji Ting/Ren Xiang Yu.

Ganda putra dari China selalu menjadi lawan sulit Indonesia dalam setiap kompetisi yang diikutinya.

Pasangan He Ji Ting/Ren Xiang Yu sudah memasuki peringkat ke-14 di ranking BWF lewat penampilan impresif di Kumamoto Masters 2023 dan Thailand Masters 2024 yang menjadi perjuangan awal mereka.

Baca juga: Bagas/Fikri Diproyeksikan Temani Fajar/Rian di Olimpiade Paris 2024

He/Ren juga memijak posisi sebagai ganda putra China terbaik ketiga setelah Liang Wei Keng/Wang Chang (ranking 3) dan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (ranking 8).

Terdekat, Fajar/Rian akan mengikuti turnamen bergengsi All England 2024 sebagai juara bertahan setelah mengalahkan pasangan veteran Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di turnamen tahun lalu.

"Mungkin pelatih ingin yang terbaik, tapi persaingan di ganda putra saat ini memang tidak mudah. Tapi yang penting buat saya, harapannya kami bisa mempertahankan gelar di All England," ungkap Fajar beberapa waktu lalu.

Diketahui performa Fajar/Rian inkonsisten pada tahun ini. Mereka belum meraih gelar juara pada tahun ini.

Prestasi terbaik duo tersebut sejauh ini adalah semifinal Indonesia Masters 2024.

Fajar/Rian justru sudah harus pulang di perempat final saat berlaga di Malaysia Open 2024 dan India Open 2024.

Baca juga: Menpora Minta Maaf, Akui PBSI Terlambat Bentuk Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024

Munculnya kombinasi He Ji Ting/Ren Xiang Yu yang baru dibentuk pada Oktober 2023 lalu telah mengguncang sektor ganda putra belakangan ini.

Salah satu prestasi besar mereka adalah mengalahkan pasangan Juara Dunia 2023, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae saat mengikuti French Open 2023.

Mereka menang lewat rubber game alot, dengan skor 16-21, 21-7, 21-19.

He/Ren juga pernah mengalahkan tiga wakil ganda putra Indonesia, di antaranya Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.