KOMPAS.com - Wakil Indonesia dalam ajang Singapore Open 2023 berguguran di babak 16 besar. Delapan dari 10 wakil menelan kekalahan sehingga hanya ada dua perwakilan Indonesia yang berhak melaju ke perempat final.
Hasil tersebut diketahui setelah rangkaian 16 besar Singapore Open 2023 yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium pada Kamis (8/6/2023) rampung digelar.
Rentetan kekalahan wakil Indonesia dalam rangkaian 16 besar Singapore Open 2023 diawali oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Marcus/Kevin harus mengakui keunggulan wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang tampak solid saat tampil di babak 16 besar.
Baca juga: Hasil Singapore Open 2023: Takluk dari Hoki/Kobayashi, Kiprah Marcus/Kevin Terhenti
The Minions, julukan Marcus/Kevin, takluk dua gim langsung dengan skor 18-21 dan 9-21.
Kekalahan yang dialami Marcus/Kevin kemudian juga dirasakan oleh tujuh wakil Indonesia lainnya.
Gregoria Mariska Tunjung dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari takluk dari lawan masing-masing.
Lalu, rombongan tim ganda putra, yakni Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, turut menelan hasil buruk.
Baca juga: Hasil Singapore Open 2023: Gregoria Dikandaskan Tai Tzu Ying di 16 Besar
Dua wakil Indonesia di sektor ganda putri, Febriana Dwipuji Kusima/Amalia Cahaya Pratiwi dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, pun demikian.
Mereka tak mampu memetik kemenangan sehingga harus menghentikan perjuangan di babak 16 besar Singapore Open 2023.
Apriyani/Fadia sebagai salah satu wakil Indonesia yang gugur di babak 16 besar Singapore Open 2023, tak mampu menyembunyikan rasa kecewa.
Mereka merasa kurang konsisten saat berjuang di lapangan sehingga takluk dari wakil Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi.
Baca juga: Hasil Singapore Open 2023: Ana/Tiwi Belum Berhasil ke Perempat Final
"Kami pasti kecewa dengan kekalahan ini. Permainan saya tidak konsisten. Saat bisa meraih poin, kami malah tidak bisa tampil baik untuk menjaga konsisten," kata Apriyani Rahayu.
"Kami sangat susah untuk bisa mendapat poin. Sementara sebaliknya, lawan malah begitu mudah dapat poin dari kami," imbuhnya.
"Dari komunikasi saya dengan Fadia dan sebaliknya Fadia dengan saya, sejauh ini sudah menyatu. Sudah berjalan baik. Kekurangan kami di permainan yang tidak stabil dan tidak konsisten," tutur Apriyani menjelaskan.