Kata Wakil Taiwan Usai Singkirkan Ahsan/Hendra di French Open 2022: Prestasi Luar Biasa...

KOMPAS.com – Ganda putra Taiwan, Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan, mengungkapkan kebahagiannya seusai mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada babak pertama French Open 2022.

Pertandingan Lee/Yang vs Ahsan/Hendra dalam jadwal French Open 2022 sudah rampung bergulir di Stade Pierre De Coubertin pada Selasa (25/10/2022) malam WIB.

Lee/Yang memenangi pertandingan melawan Ahsan/Hendra melalui dua gim langsung via skor 16-21 dan 21-23.

Kemenangan ini membuat Lee/Yang berhasil menuntaskan revans dengan Ahsan/Hendra dalam kompetisi resmi bulu tangkis.

Baca juga: Hasil French Open 2022: Tumbangkan Unggulan 3 Asal Malaysia, Vito Tembus 16 Besar

Sebelumnya, Lee/Yang harus mengakui keunggulan Ahsan/Hendra dalam pentas Denmark Open 2022.

Saat itu, Lee/Yang ditumbangkan Ahsan/Hendra melalui permainan dua gim dengan skor 21-16 dan 21-15.

Keberhasilan ini membuat Lee sudah dua kali merasakan sensasi mengalahkan Ahsan/Hendra.

Lee pernah membekuk Ahsan/Hendra di Badminton Asia Championships 2018. Kala itu, dia  berpasangan dengan Lee Yang.

Baca juga: French Open 2022: Insiden Salah Sebut Negara Terulang, Ahsan/Hendra Dikatakan dari India

Walaupun demikian, Lee mengaku sangat bahagia dapat mengalahkan Ahsan/Hendra untuk kali kedua.

“Ini masih terasa seperti kemenangan pertama. Saya dapat mengalahkan dua legenda. Hal itu adalah prestasi luar biasa,” ucap Lee dilansir dari situs resmi BWF.

Di lain sisi, Ahsan/Hendra mengakui bahwa performanya memang kurang maksimal dalam dua turnamen terakhir yang diikuti, di Denmark Open 2022 dan French Open 2022.

“Kami mengakui bahwa performa kami tidak maksimal dalam dua turnamen berturut-turut. Di Denmark dan di Perancis kami sudah kalah di babak awal,’ ucap Mohammad Ahsan dalam rilis PBSI.

Baca juga: Denmark Open 2022: Nestapa Ahsan/Hendra karena Service Fault

“Hari ini penampilan kami juga tidak baik. Sementara, lawan juga bermain sangat baik hari ini. Penampilan kami tidak optimal,” ujar dia.

Menurut Mohammad Ahsan, dia dan Hendra Setiawan tidak mampu untuk mengantisipasi serangan yang dilancarkan Lee/Yang.

“Serangan lawan selalu bisa tembus. Sebaliknya, pertahanan kami kurang solid. Setiap diserang kami kesulitan. Lawan juga tidak gampang mati,” tutur dia.