KOMPAS.com - Langkah pasangan ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada babak 16 besar Denmark Open 2022 berakhir nestapa.
Bagaimana tidak, Ahsan melakukan dua kali service fault saat momen genting melawan wakil China Taipei, Lu Ching Yao/Yang Po Han.
Pada gim pertama, saat game point untuk lawan (20-19), Ahsan mendapat jatah servis.
Setelah pukulan servis dilancarkan, service judge Iris Metspalu mengangkat salah satu tangannya dan meletakkan di depan dada sembari berteriak "fault! Too high".
Arahan service judge tersebut tanda Ahsan melakukan kesalahan yakni mengangkat shuttlecock terlalu tinggi saat servis.
Baca juga: Service Fault dalam Bulu Tangkis
Begitu juga yang terjadi pada match point lawan pada gim kedua (20-17). Lagi-lagi Ahsan melakukan kesalahan dalam servis.
Bedanya, dia kala itu terpancing dengan gestur lawan yang menunda-nunda menerima servis.
Ahsan sempat mengirim servis, tetapi tak diterima oleh lawan dan wasit meminta servis diulang.
Saat mengulang, service judge kembali mengangkat tangannya ke depan dada dan berteriak "fault! Too high!".
Keputusan wasit tidak bisa diganggu gugat meski Ahsan/Hendra melakukan protes. Alhasil, Lu Ching Yao/Yang Po Han keluar sebagai pemenang.
Baca juga: Hasil Denmark Open 2022: Fikri/Bagas Dibungkam Duo Jangkung Unggulan 7 asal India
Service fault, khususnya mengangkat shuttlecock terlalu tinggi, seringkali menjadi musuh pasangan ganda putra Indonesia.
Selain kejadian Ahsan/Hendra pada babak 16 besar Denmark Open 2022, pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pernah merasakannya.
Sebagai contoh, pada pertandingan perempat final Olimpiade Tokyo 2020 antara Marcus/Kevin melawan Aaron Chia/Soh Woii Yik (Malaysia).
Servis Kevin dianggap terlalu tinggi dan kena fault dari service judge. Hasilnya, The Minions kalah.
Baca juga: Aktor Kejutan Denmark Open: Tak Pernah Berpikir Bisa Kalahkan Ganda Putra Nomor 1...
Kevin bahkan sempat membanting raket karena kesal dengan keputusan service judge.
Kekesalan itu juga berefek pada permainannya, emosi jiwa sangat berpengaruh pada pukulan dan gerakan atlet.
Sama halnya dengan Ahsan/Hendra, permainannya menjadi terburu-buru karena keputusan wasit soal service fault.
Namun demikian, Ahsan/Hendra menerima hasil akhir laga 16 besar Denmark Open 2022 tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.