KOMPAS.com – Tunggal putra andalan Denmark, Viktor Axelsen, enggan ada sebutan bahwa dalam beberapa tahun ini merupakan sebuah era bagi dirinya.
Viktor Axelsen tengah dalam puncak kariernya. Sang pebulu tangkis berhasil menjuarai sejumlah kompetisi dalam beberapa tahun ke belakang.
Dalam laporan News Straits Times, Viktor Axelsen telah memenangi 13 titel juara dari 17 final, termasuk medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Viktor Axelsen memenangi medali emas Olimpiade Tokyo 2020 seusai mengalahkan wakil China, Chen Long, melalui permainan straight game atau dua gim langsung via skor 21-15 dan 21-12.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengalahkan Viktor Axelsen? Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei Menjawab...
Kesuksesan pemain nomor satu dunia itu di kancah bulu tangkis dunia terus berlanjut. Pada tahun ini, dia telah menjadi kampiun di tiga turnamen.
Pencapaian Viktor Axelsen pada tahun ini bermula dari keberhasilannya meraih gelar bergengsi All England 2022.
Saat itu, Axelsen menjadi juara All England 2022 seusai membekuk wakil India, Lakshya Sen, melalui permainan dua gim via skor 21-10 dan 21-15.
Selepas juara All England, Viktor Axelsen kembali menunjukkan dominasinya saat tampil di Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022.
Baca juga: Malaysia Open 2022: Axelsen dan Tekanan dari Lee Zii Jia
Axelsen mampu berjaya di sektor tunggal putra dalam dua kompetisi yang seluruhnya digelar di Istora, Senayan, Jakarta.
Tak ayal, penampilan cemerlang Axelsen membuat sejumlah pihak menganggap bahwa dia merupakan raja di atas lapangan bulu tangkis.
Namun, Axelsen lebih memilih untuk merendah. Dia mengatakan bahwa hanya melakukan yang terbaik saja dalam setiap kompetisi yang dijalani.
“Saya tidak berpikir tentang era saya, jujur saja. Saya hanya ingin melakukan yang terbaik sepanjang waktu,” ucap Axelsen dilansir dari News Straits Times.
Baca juga: Profil Viktor Axelsen, Peraih Emas Olimpiade yang Fasih Berbahasa Mandarin
Meskipun demikian, Axelsen tidak menyangkal bahwa keberhasilannya menjuarai sejumlah turnamen membuatnya senang.
“Saya sangat senang bisa berhasil mencapai banyak impian dan tujuan saya. Saya selalu bermimpi memenangi Olimpiade, Kejuaraan Dunia, All England, Indonesia Open dan semua turnamen besar yang telah saya menangi,” kata dia.
“Jadi, jujur saja saya hanya menjalani mimpi, tetapi tidak melihat diri saya dalam era kejayaan saya,” ucapnya.
“Saya hanya ingin bermain sebaik mungkin dan memenangi turnamen sebanyak yang saya bisa,” katanya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.