KOMPAS.com - Indonesia memiliki peluang revans saat bertemu Malaysia pada perempat final atau 8 besar Piala Thomas 2020.
Sebelum kembali bertemu pada perempat final Piala Thomas 2020, Indonesia dan Malaysia lebih dulu berhadapan pada babak knock-out turnamen beregu campuran, Piala Sudirman 2021, awal Oktober lalu.
Kala itu, tim Indonesia juga bertemu Malaysia pada babak perempat final.
Hasilnya, Indonesia yang sejatinya lebih diunggulkan takluk 2-3 dari Malaysia.
Baca juga: Gugur di 8 Besar Piala Sudirman, Langkah Indonesia Tak Sesuai Target, tetapi...
Kekalahan tersebut membuat tim Indonesia gagal membawa pulang medali juara Piala Sudirman untuk yang ketiga kalinya.
Sebelum edisi 2021, Indonesia juga menorehkan hasil minor pada Piala Sudirman 2013 dan 2017.
Selain itu, Indonesia harus menelan kekalahan perdana dari Malaysia dalam sejarah pergelaran Piala Sudirman.
Sebelumnya, tim Merah Putih selalu bisa mengatasi perlawanan Malaysia saat bersua pada turnamen beregu campuran tersebut.
Baca juga: Hasil Final Piala Sudirman: Kalahkan Jepang 3-1, China Raih Gelar Juara Ke-12
Fakta itu membuat kekalahan Indonesia pada perempat final Piala Sudirman 2021 semakin terasa menyakitkan.
Namun, Indonesia kini kembali dipertemukan dengan Malaysia pada turnamen bergengsi lainnya, Piala Thomas 2020.
Indonesia yang lolos ke perempat final sebagai unggulan pertama dan juara Grup A menargetkan kemenangan atas Malaysia selaku runner up Grup D.
Tim Thomas Indonesia pun bertekad menuntaskan misi revans saat bertemu Malaysia.
Bahkan, tak hanya melakukan revans, tim Indonesia disebut ingin membuat Malaysia frustrasi seperti apa yang dirasakan skuad Merah Putih pada perempat final Piala Sudirman 2021.
Baca juga: Piala Thomas, Jojo Temukan Lagi Kepercayaan Diri yang Sempat Hilang
Hal tersebut disampaikan oleh Manajer Tim Indonesia, Eddy Prayitno, saat menanggapi hasil undian perempat final Piala Thomas, Kamis (14/10/2021) malam WIB.
"Hasil Undian perempat final terulang lagi seperti pada perebutan Piala Sudirman lalu di Vantaa, Finlandia," kata Eddy dalam rilis PBSI yang diterima KOMPAS.com.