KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting mengaku sangat kecewa usai kalah dari Chen Long (China) di semifinal Olimpiade Tokyo 2020.
Mimpi Anthony Sinisuka Ginting melaju ke final Olimpiade kandas di tangan Chen Long. Dia kalah dua gim langsung dengan skor 16-21 dan 11-21.
Atlet yang disapa Ginting itu bahkan membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.
"Memang setelah kalah dari Chen Long saya sangat kecewa dan sedih," kata Ginting dilansir dari Badminton Indonesia.
Baca juga: Di Balik Luapan Emosional Ginting, lalu Berfoto dengan Antonsen...
"Keluar lapangan saya merasa ingin menyendiri untuk menenangkan diri terlebih dahulu," tutur Ginting melanjutkan.
Akan tetapi, Ginting bisa mengendalikan emosinya dan tak merasakan kecewa berlarut-larut.
Pemain berusia 24 tahun itu berhasil melalui momen sulit tersebut berkat dukungan sang pelatih, Hendry Saputra Ho.
Hendry saat itu meyakinkan Ginting bahwa sang pemain masih punya peluang besar untuk memenangi medali dan mengukir sejarah di Olimpiade.
"Pelatih saya langsung mengajak berdiskusi, dia menguatkan saya," kata Ginting.
"Dia bilang masih ada kesempatan meraih medali perunggu dan mencetak sejarah. Kansnya juga besar melawan Kevin Cordon (Guatemala). Jadi, jangan disia-siakan kesempatannya. Kapan lagi?"
"Dari situ, di perjalanan pulang sampai tiba di Athlete's Village, kembali ke kamar, seharian saya coba me-reset lagi fokus dan mood saya. Anggap pertandingannya sebagai final."
"Walau hanya perunggu, tetapi semua dibawa happy saja. Keesokan harinya, saya sudah merasa lebih baik, tidak sesedih dan sekecewa kekalahan kemarin," ujar Ginting.
Baca juga: Usai Raih Perunggu Olimpiade, Ginting Ingin Bawa Pulang Piala Thomas
Anthony Ginting pada akhirnya berhasil mempersembahkan medali perunggu usai mengalahkan Kevin Cordon dengan skor 21-11 dan 21-13.
Keberhasilan itu mengantarkan Anthony Ginting mengukir sejarah dengan menyudahi puasa gelar medali Olimpiade di sektor tunggal putra yang telah berlangsung selama 17 tahun.
Anthony Ginting menjadi tunggal putra Indonesia pertama yang meraih medali Olimpiade setelah Taufik Hidayat (emas) dan Sony Dwi Kuncoro (perunggu) di Athena 2004.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.