KOMPAS.com – Bagi Indonesia, bulu tangkis bukanlah sekadar olahraga populer, melainkan identitas nasional. Hal ini bukan tanpa alasan, Indonesia dikenal sebagai negara yang produktif mencetak prestasi di cabang olahraga tersebut.
Mengutip dari Kompas.id, Minggu (15/2/2020), Indonesia mulai meraih prestasi bulu tangkis kelas dunia pada 1958. Saat itu, skuad Tanah Air berhasil membawa pulang Piala Thomas. Pada era 1970 hingga 1990-an, bulu tangkis Indonesia memasuki masa keemasan.
Saat ini, skuad Indonesia masih cukup diperhitungkan di berbagai turnamen berskala internasional. Meski demikian, regenerasi pemain harus menjadi perhatian agar cabang olahraga tepok bulu tetap berprestasi.
Untuk memastikan keberlanjutan prestasi bulu tangkis, layanan broadband internet dari Telkom, IndiHome, memberikan beasiswa pengembangan bakat bagi pemain muda. Beasiswa diberikan lewat penyelenggaraan IndiHome Gideon Badminton Academy (IGBA).
Baca juga: Menpora Bicara soal Regenerasi di Pelatnas Bulu Tangkis
Sebagai informasi, program inisiatif Telkom Regional 2 tersebut diselenggarakan dengan menggandeng Gideon Badminton Hall—pusat latihan bulu tangkis yang digawangi oleh Kurniahu Gideon dan putranya, Marcus Fernaldi Gideon.
Marcus Fernaldi Gideon sendiri merupakan pemain bulu tangkis ganda putera yang masih aktif menelurkan prestasi. Bersama duetnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus saat ini menduduki peringkat teratas ganda putera Badminton World Federation (BWF).
Adapun IGBA menjaring bakat-bakat muda berusia di bawah 15 tahun. Direktur Consumer Service Telkom Venusiana mengatakan, IGBA merupakan bentuk upaya IndiHome membangkitkan semangat masyarakat Indonesia untuk terus maju, khususnya bagi calon atlet bulu tangkis.
“Harapannya, bersama IndiHome sebagai internet cepat, mereka bisa maju terus dalam mengembangkan kemampuan diri, baik dari sisi akademis maupun nonakademis. Juga, dapat mengekspresikan diri demi mewujudkan masa depan negara yang lebih baik,” ujar Venusiana dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Beasiswa telah diberikan kepada 10 pemain muda yang berhasil masuk tahap final di puncak acara IGBA, Sabtu (6/2/2021).
Baca juga: Ada yang Hilang di Permainan Atlet Bulu Tangkis Indonesia
Mereka adalah Neuro Ean Jogie Sinaga (9), Juan Asher Heriawan (11), Christian Noeya (12), Hafizidane Abdullah (13), Kevin Ferdian Santoso (15), Muhamad Ibrahimnauvic Rizqi Sopyan (15), Ketty Rudianto (12), Citra Dwi Lestari (12), Malyaraisa Andaradigdo (13), dan Ardini Cantika Putri (15).
Selanjutnya, mereka akan dibina dan dilatih oleh para atlet bulu tangkis profesional selama satu tahun di Gideon Badminton Hall, Ciangsana, Bogor, Jawa Barat.
“Sepuluh pemenang mendapat dukungan penuh dari IndiHome yang mencakup biaya pendidikan badminton selama satu tahun disertai dengan penunjang kehidupan pribadi para peserta,” lanjut Venusiana.
IGBA berhasil menjaring antusias lebih dari 400 pemain muda dari wilayah Jabodetabek dan Banten. Untuk memilih pemain muda terbaik, proses seleksi mulai dilakukan pada Rabu (30/12/2020) dan berakhir Minggu, (24/1/2021).
Proses tersebut dilakukan dalam dua tahap, yaitu seleksi virtual dan penilaian fisik serta penguasaan teknik yang langsung dilakukan di Gideon Badminton Hall.
Baca juga: Thailand Open 2021 - Ilmu dari Indonesia, Perkuat Bulu Tangkis Malaysia
Kurniahu Gideon, Marcus Fernaldi Gideon, dan pelatih ganda putera PB Jaya Raya Markis Kido duduk sebagai dewan juri.
Pada tahap seleksi virtual, peserta diminta untuk menyampaikan motivasi untuk mengikuti program dalam format video berdurasi singkat.
Setelah itu, mereka bertatap muka dengan dewan juri secara virtual untuk mempraktikkan gerakan-gerakan dasar bulu tangkis, seperti smash, backhand, forehand, dan servis.
Keseluruhan proses seleksi virtual didukung oleh jaringan internet broadband IndiHome.
IndiHome dan dewan juri kemudian memilih 25 semifinalis untuk mengikuti tahap seleksi selanjutnya di Gideon Badminton Hall.
Penilaian fisik dan penguasaan teknik dinilai melalui kompetisi bulu tangkis yang diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Demi membatasi jumlah peserta yang berada dalam area badminton hall dalam satu waktu, proses seleksi dilakukan secara bergantian sepanjang periode 1-5 Februari 2021. Sesi pagi berlangsung pukul 09.00 - 12.00 WIB dan sesi sore pukul 15.00 - 17.00 WIB.
Baca juga: Kasus Pengaturan Skor 8 Pebulu Tangkis Indonesia, Atlet Ini Enggan Ajukan Banding
Tidak hanya kecakapan teknik badminton yang dinilai, dewan juri juga melihat ketangguhan (endurance) pemain. Hal ini karena endurance merupakan salah satu komponen penting dalam pembentukan karakter seorang atlet.
Dari proses penilaian fisik dan teknik, terpilih 10 finalis yang kemudian bertanding pada puncak IGBA. Kesepuluh finalis juga dianugerahi beasiswa pembinaan bulu tangkis tersebut.
Excecutive Vice President Telkom Regional 2 Teuku Muda Nanta mengapresiasi seluruh peserta yang berhasil memuncaki IGBA. Ia berharap, para peserta tersebut dapat terus mengembangkan bakat, bahkan setelah lulus dari IGBA.
“Kami harap, mereka dapat terus mengembangkan potensinya di berbagai kesempatan dan berlatih dengan tekun di luar IGBA. Dengan memanfaatkan hadirnya jaringan internet andal IndiHome, (mereka bisa) menggali informasi pengembangan skill tanpa batas,” ujar Teuku Muda Nanta.