Selain itu, mengonsumsi cukup protein juga dapat meningkatkan peptida YY (PYY) dan glucagon-like peptide 1 (GLP-1), dua hormon yang berperan dalam mengatur rasa lapar.
Baca juga: 6 Tips agar Tak Mudah Lapar, Bisa Membantu Program Diet
Serat adalah salah satu nutrisi yang berperan penting untuk mengelola nafsu makan seseorang, dengan mengatur pengosongan lambung dan meningkatkan rasa kenyang.
Asupan serat yang tinggi juga memengaruhi pelepasan hormon pengurang nafsu makan dan produksi asam lemak di tubuh.
Karbohidrat olahan dicerna dengan cepat dan diubah menjadi glukosa, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.
Hal tersebut kemudian memicu terjadinya peningkatan level insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengangkut gula ke dalam sel tubuh.
Insulin kemudian menghilangkan gula dari darah dan bisa menyebabkan penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba.
Baca juga: Menu Pengganjal Lapar di Malam Hari, Tak Berpotensi Merusak Program Diet
Alkohol sudah lama dikenal karena dampaknya yang merangsang nafsu makan, dilansir dari Very Well Health.
Alkohol juga dipercaya dapat mengurangi rasa puas yang dirasakan seseorang setelah makan.
Seseorang yang kurang minum air, dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi tersebut terkadang disalahartikan oleh tubuh sebagai perasaan lapar.
Beberapa gejala dehidrasi diketahui mirip dengan gejala kelaparan, seperti energi rendah, sakit kepala, dan kebingungan.
Selain itu, air seni yang berwarna gelap menandakan bahwa seseorang membutuhkan lebih banyak minum.
Dengan begitu, direkomendasikan agar orang dewasa minum air enam sampai delapan gelas ukuran 8 ons.
Baca juga: Mengapa Perut Berbunyi ketika Lapar?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.