Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suherman
Analis Data Ilmiah BRIN

Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat ASEAN, Peraih medali emas CONSAL Award

Buku sebagai Kekuatan Budaya

Kompas.com - 04/04/2024, 17:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BUKU memiliki daya ledak yang lebih dahsyat daripada bom atom. Menurut catatan sejarah, korban bom atom yang dijatuhkan Amerika di Hiroshima berjumlah 129.000 orang.

Dalam waktu 76 tahun pengaruhnya sudah hampir memudar. Bandingkan, dengan pengaruh "Das Kapital" karya Karl Marx yang telah menginveksi lebih dari separuh dunia dengan ideologi komunisme.

Pengaruh buku "The On The Origin of Species" karya Charles Dawin yang telah memengaruhi Hitler. Kedua buku itu mengakibatkan lebih dari seratus juta kematian manusia di ujung jari Stalin, Lenin, Mao, dan Hitler.

Tentu saja di samping memiliki daya rusak dahsyat, buku juga bisa menjadi pelita untuk menerangi perjalanan hidup manusia.

Tidak dapat dibayangkan bagaimana kaum Muslimin beribadah apabila Imam Bukhari, Imam Malik, dan lain-lain tidak membuat buku berupa kumpulan hadits atau sejarah.

Bangsa Eropa tidak akan menemukan Nusantara bila tidak ada buku "The Suma of Oriental" karya Tom Pires.

Begitu dahsyatnya kandungan buku, maka untuk memberikan tonggak kebangkitan peradaban itu Andrew Taylor menyusun buku berjudul "Buku-Buku yang Mengubah Dunia".

Lebih dari 50 buku paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Menurut Taylor, buku yang berpengaruh dalam sejarah Indonesia adalah "Negarakretagama" (Mpu Prapanca), "Sutasoma" (Mpu Tantular), "Habis Gelap Terbitlah Terang" (R.A. Kartini), dan "Max Havelaar (Multatuli)".

Pramoedya Ananto Toer mengatakan bahwa "Max Havelaar" adalah novel yang membunuh kolonial.

Dalam otobiografinya, Mahatma Gandhi menulis satu bab khusus tentang arti penting buku dalam mengubah perjalanan hidupnya.

Ia mengakui bahwa buku yang berjudul "Unto This Last" karangan Ruskin—yang tidak sengaja diberikan oleh seorang teman dalam perjalanan—telah mengubah total kehidupannya dengan seketika.

Begitu buku itu dibaca langsung mencengkram dirinya yang kemudian mengubah arah hidupnya.

Hitler menjadi seorang diktator fasis dan rasis karena sangat terpengaruh buku-buku karya Charles Darwin terutama "On The Origin of Species".

Arah perjuangan Hamka, ayahnya, dan para penganut puritanisme dan modernisme Islam sangat dipengaruhi buku-buku karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha dari Mesir.

"Dari Gelap Terbitlah Terang" yang ditulis Kartini telah menginspirasi kebangkitan emansipasi kaum wanita Indonesia untuk bersama-sama kaum pria menyongsong kemajuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com