Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS adalah Negara yang Paling Sering Diterjang Tornado, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 23/02/2024, 14:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang paling sering dilanda cuaca ekstrem berupa tornado.

Dikutip dari CNN (28/11/2022), AS memiliki jumlah tornado dengan rata-rata lebih dari 1.150 kejadian dalam setahun.

Tornado adalah pusaran angin cepat berbentuk spiral atau corong yang dapat merusak dan menerbangkan puing-puing besar di sekitarnya.

Wilayah di AS yang sering dilanda tornado seperti Texas, Kansas, Florida, Oklahoma, dan Nebraska.

Catatan resmi menyatakan, rata-rata Texas dilanda sekitar 140 tornado setiap tahunnya.

Meski begitu, wilayah lain di AS juga dilaporkan dilanda tornado secara rutin, yang meski tak sesering wilayah lain, namun justru memiliki daya rusak lebih besar.

Seperti Alabama, yang rata-rata hanya dilanda puluhan tornado setiap tahunnya, tapi sekitar 14 tornado memiliki dampak fatal. Dengan rata-rata 8 orang meninggal tiap tahun akibat dampak tornado.

Lantas, mengapa AS sering dilanda tornado?

Baca juga: Beda Puting Beliung dan Tornado, Kenali Tanda-tanda Kemunculannya

Alasan AS paling sering dilanda tornado

Kombinasi topologi dan lokasi unik AS menjadikannya tempat sempurna bagi kemunculan tornado, dilansir dari AZAnimals (10/9/2023).

Diketahui, tornado biasanya terbentuk dalam badai yang dikenal sebagai supercell, yang menyedot udara hangat dan basah dari ketinggian yang lebih rendah, serta udara dingin dan kering yang turun menyertainya.

Proses tersebut kemudian menyebabkan udara berputar dengan cepat dan kencang.

Perpaduan antara udara panas, basah, dan kering yang dingin ini, biasanya memerlukan lahan yang datar agar angin dapat bergerak bebas.

Sehingga, topografi wilayah yang memiliki pegunungan tinggi atau bentang alam lainnya akan mengubah atau menghalangi aliran angin yang membentuk tornado.

Dalam prosesnya, angin dari Teluk Meksiko yang berada di tenggara akan membawa udara panas dan basah ke AS.

Di sisi lain, angin dari barat berkarakteristik lembap membawanya ke Pegunungan Rocky di bagian barat laut yang kemudian membentuk udara dingin dan kering saat memasuki AS.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com