Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid 16 Psyche Bernilai 100.000 Kuadriliun Dollar AS, Mungkinkah Manusia Menambangnya?

Kompas.com - 19/02/2024, 20:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Asisten profesor geologi dan teknik geologi di Program Sumber Daya Luar Angkasa Colorado School of Mines, Kevin Cannon mengatakan, kemajuan apa pun dalam penambangan asteroid kemungkinan besar akan datang dari sektor swasta.

Ia mengatakan, membawa material kembali ke Bumi akan sangat mahal untuk dilakukan dan harga logam golongan platinum sebenarnya sedang menurun.

Namun asteroid mungkin menjadi sumber material penting untuk pengembangan misi luar angkasa, tambahnya.

“Jadi, misalnya, jika kita mengambil air dari asteroid yang kaya akan air, kita bisa membaginya menjadi hidrogen dan oksigen, dan menggunakannya sebagai bahan bakar roket untuk mengisi bahan bakar pesawat ruang angkasa,” kata Cannon.

Sementara itu, logam yang ditambang dari asteroid dapat diubah menjadi struktur besar di luar angkasa.

Baca juga: NASA Luruskan Kabar Asteroid yang Disebut Akan Tabrak Bumi pada 2024

Butuh waktu bertahun-tahun untuk mencapai 16 Psyche

Namun, Psyche, dengan "hadiah" senilai 100.000 kuadriliun dollar AS, berada sangat jauh dan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapainya, dengan kontak pertama diperkirakan terjadi pada tahun 2029.

Meski manusia belum siap menambang asteroid tersebut, para ilmuwan masih tertarik untuk mengeksplorasi batuan luar angkasa tersebut.

Kurang dari sebulan sebelum misi Psyche diluncurkan, pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx NASA kembali dari misinya di asteroid Bennu, dengan membawa sampel.

Pada 2020, pesawat luar angkasa Jepang Hayabusa2 kembali dengan membawa sampel dari asteroid Ryugu, sebelum lepas landas untuk menjelajahi dua asteroid lainnya yaitu 2001 CC21 dan 1998 KY26.

Dan pada Oktober, Badan Antariksa Eropa akan meluncurkan misi ke asteroid Hera.

Dan tak satu pun dari misi ini yang secara eksplisit berfokus pada pertambangan.

Tujuan penelitian OSIRIS-REx dan Hayabusa2 termasuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang geologi dan kimia Bumi purba, sementara Hera menyelidiki teknologi pertahanan planet.

“Tidak ada teknologi ajaib yang harus kita ciptakan untuk menambang asteroid. Kita sudah punya teknologinya. Ini soal kemauan untuk melakukan hal tersebut dan memberikan modal untuk melakukan hal tersebut," kata Cannon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com