Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Turunnya Elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Bayang-bayang Pilpres Satu Putaran...

Kompas.com - 29/12/2023, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Berbeda, Ganjar-Mahfud cenderung mengalami penurunan akibat migrasi pemilih dan simpatisan Jokowi yang bukan dari kelompok Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Padahal, menurut Umam, efek Jokowi ini turut dinikmati PDIP dengan kisaran 5-7 persen selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

"Alhasil, pendukung Jokowi itu keluar dari naungan PDIP dan pendukung Ganjar untuk sebagian masuk ke kubu Prabowo dan sebagian mempertebal segmen undecided voters (belum menentukan pilihan)," terang Umam.

Baca juga: Daftar Parpol Pemilu 2024 yang Diprediksi Tak Lolos ke Parlemen Menurut Survei Terbaru

Peluang satu putaran di balik melemahnya Ganjar-Mahfud

Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina ini mengatakan, jika tak diantisipasi oleh tim Ganjar-Mahfud, kubu Anies-Muhaimin berpeluang masuk di putaran kedua Pilpres bersama paslon nomor urut 02.

Peluang ini berpotensi terjadi, khususnya jika Prabowo-Gibran tidak mampu memenangkan Pilpres dalam satu kali putaran.

Umam menjelaskan, Pilpres satu putaran dapat terjadi jika kubu 02 mampu mengonsolidasi dukungan 50 persen plus 1 dari jumlah suara dengan minimal 20 persen suara di setiap provinsi di lebih dari setengah jumlah provinsi di Tanah Air.

Oleh karenanya, untuk dapat masuk ke putaran kedua, pasangan nomor urut 01 tetap membutuhkan sikap kompetitif dari Ganjar-Mahfud guna menahan dominasi Prabowo-Gibran.

"Jika 03 tidak mampu mengatasi gerusan elektoral secara signifikan dan eksodusme pemilih 03 ke 02 tidak terbendung, maka potensi Pilpres satu putaran menjadi semakin memungkinkan," tandasnya.

Baca juga: Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 7 Januari 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com