Kendati memiliki tujuan positif, skema pemberian bonus tahunan berdasarkan jarak lari ini mengundang beberapa kritik dari warganet.
Dikutip dari Runners World, Selasa (19/12/2023), orang-orang di media sosial China, Weibo, mengkritik sistem bonus lari yang diterapkan perusahaan tersebut.
Menurut mereka, karyawan harus menjadi "atlet lari" untuk membawa pulang bonus tahunan dengan nilai maksimal 130 persen dari gaji bulanan itu.
Mereka juga mengungkapkan kekhawatiran akan karyawan yang dapat melukai diri sendiri jika berlari dengan jarak tersebut.
"Persyaratan ini akan dianggap berlebihan bahkan untuk siswa sekolah olahraga. Itu akan melukai lutut mereka. Tergantung pada usia dan kondisi fisik seseorang, hal ini juga dapat memicu gagal jantung akut," kata salah satu warganet.
Faktanya, berbagai penelitian membuktikan, lari tidak berdampak buruk bagi lutut, serta justru sebenarnya dapat mencegah penyakit jantung.
Namun, perlu diingat, bukan berarti seseorang harus memaksakan diri untuk berusaha berlari sejauh mungkin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.