Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Lebih Banyak Dokter Kandungan Laki-laki daripada Perempuan?

Kompas.com - 23/11/2023, 13:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dokter bedah didominasi laki-laki

Di sisi lain, Anita mengatakan penyebab lebih banyak dokter laki-laki menjadi obgyn karena ada rintangan yang berkaitan dengan gender.

Ginekologi adalah spesialisasi bedah. Bedah selalu menjadi bidang yang lebih didominasi laki-laki dan memiliki tantangan tersendiri,” katanya.

Menurut dia, pelatihan bedah bisa menjadi sangat intens dengan hari-hari yang panjang dan bisa jadi rumit.

Bagi perempuan, kondisi ini membuat mereka kesulitan menyeimbangkan pelatihan dengan keluarga. Perempuan juga masih harus menghadapi seksisme di tempat kerja.

Ilustrasi dokter kandungan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi dokter kandungan.

Laki-laki tidak nyaman jadi dokter laki-laki

Terpisah, dokter di Rwanda Xiavier Rusizana mengatakan dokter laki-laki maupun perempuan mungkin merasa tidak nyaman saat harus merawat orang yang memiliki gender sama.

“Sama halnya ketika seorang perempuan menjadi spesialis andrologi, beberapa laki-laki mungkin merasa tidak nyaman karenanya," ucap dia dilansir dari New Times.

Dokter laki-laki, kata dia,  bisa juga terinsipirasi menjadi dokter kandungan karena memiliki ibu, saudara perempuan, bibi, atau istri yang mengalami masalah reproduksi. 

"Hal ini dapat menginspirasinya untuk menjadi dokter kandungan untuk mencoba mencegah terjadinya masalah tersebut,” lanjut dia.

Meski begitu, Xiavier memastikan dokter tetap menjalankan tugas dengan profesional meskipun berbeda gender dengan pasiennya.

Baca juga: Benarkah Wanita dengan Tinggi Badan 150 Sentimeter Berisiko Saat Melahirkan? Ini Kata Dokter Obgyn

Lebih mudah merawat perempuan

Dikutip dari The Cut, dokter laki-laki memilih mengambil spesialisasi kandungan karena lebih mudah merawat pasien perempuan.

Pasien perempuan dinilai bersikap lebih baik dan terbuka menceritakan kondisi yang dialami. Mereka juga cenderung menjaga kondisi tubuh mereka sendiri.

Selain itu, pelayanan kesehatan bagi perempuan lebih unggul daripada laki-laki. Contohnya, ada beragam pengobatan untuk masalah reproduksi perempuan.

Ini termasuk perawatan kanker yang sering dialami perempuan seperti payudara, usus besar, leher rahim, ovarium, dan rahim. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Tren
Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Tren
Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Tren
Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Tren
Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Tren
Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Tren
Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Tren
Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Tren
PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

Tren
4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com