Dikutip dari laman Woodland Trust, proses gugurnya daun, atau dikenal dengan istilah absisi, dimulai ketika lapisan sel terbentuk di antara tangkai daun dengan batang.
Lapisan ini, yang dikenal sebagai lapisan absisi, terbentuk pada musim semi selama aktifnya pertumbuhan daun baru.
Saat siang hari semakin pendek dan suhu menjadi dingin, hormon di dalam tanaman diaktifkan untuk memulai proses absisi, dan yang paling menonjol adalah hormon auksin.
Baca juga: Apa Itu Fotosintesis? Berikut Pengertian, Proses, dan Jenisnya
Selama musim tanam aktif, laju produksi auksin pada daun sama dengan laju produksi auksin pada bagian pohon lainnya.
Jika lajunya stabil, sel-sel lapisan absisi tetap terhubung, sehingga daun tetap menempel. Namun, dengan semakin pendeknya hari dan suhu yang semakin dingin, produksi auksin di daun mulai menurun.
Hal ini memicu pemanjangan sel dalam lapisan absisi yang menyebabkan patah, sehingga daun terlepas dari tanaman.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Fotosintesis Oksigenik dan Anoksigenik? Berikut Penjelasannya
Produksi klorofil juga berhenti dan pigmen mulai terdegradasi, sering kali memperlihatkan warna merah dan kuning mencolok yang ditutupi oleh warna hijau.
Pembuluh yang membawa air ke daun, gula ke seluruh tanaman ditutup, dan lapisan sel (lapisan absisi) mulai tumbuh di antara tangkai daun dan ranting yang menahannya.
Sel-sel tersebut berfungsi untuk memotong daun tanaman secara perlahan tanpa meninggalkan luka terbuka pada tanaman.
Saat daun-daun berguguran, tanaman memasuki masa dormansi, menyimpan energinya untuk tunas besar di musim semi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.