Terlalu banyak mengonsumsi garam seringkali dapat menyebabkan urine berwarna kuning tua dengan bau yang menyengat.
Baca juga: 16 Manfaat Tersembunyi dari Garam, Bukan Hanya Bumbu Masakan
Pola makan yang berlebihan bumbu garam dapat meningkatkan risiko darah tinggi. Risiko ini tak hanya mengintai orang tua saja, namun juga anak-anak.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di American Family Physician, tujuh persen anak-anak berusia tiga sampai 18 tahun memiliki pra-hipertensi atau hipertensi.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah ketika tekanan darah lebih tinggi dari tekanan darah normal.
Hal ini adalah suatu kondisi di mana kekuatan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
Hipertensi dapat mengakibatkan beberapa penyakit kardiovaskular termasuk serangan jantung dan stroke.
Baca juga: Mengurangi Garam dan Micin Bisa Bikin Awet Muda, Benarkah?
Dilansir dari Mayo Clinic (3/11/2022), pedoman asupan garam harian perlu direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja.
Berikut ini pedoman asupan garam (natrium) harian yang direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja:
Pengurangan asupan garam adalah suatu keharusan. Karena sebagian besar asupan garam berasal dari makanan olahan dan makanan restoran, maka orangtua harus bijak menyediakan menu makan untuk anak-anaknya.
Menurunkan kandungan garam di seluruh pasokan makanan akan berkontribusi pada berkurangnya asupan garam secara signifikan di kalangan anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Berikut ini cara mengurangi asupan garam:
Memasak menu makanan di rumah juga dapat secara signifikan mengurangi asupan garam, khususnya dengan penggunaan rempah-rempah dan bumbu untuk menggantikan natrium dalam hal meningkatkan rasa.
Sebelum membeli makanan, penting untuk membaca label fakta nutrisi pada makanan kemasan, kantong, dan kaleng .
Carilah produk yang mengandung kurang dari 140-200 miligram sodium per sajian.
Setiap kali makan, usahakan hanya satu produk yang berasal dari kantong, kotak, atau kaleng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.