Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Anak yang Kebanyakan Mengonsumsi Garam, Apa Saja?

Kompas.com - 22/10/2023, 13:00 WIB
Aulia Zahra Zain,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Terlalu banyak mengonsumsi garam seringkali dapat menyebabkan urine berwarna kuning tua dengan bau yang menyengat.

Baca juga: 16 Manfaat Tersembunyi dari Garam, Bukan Hanya Bumbu Masakan

Bahaya terlalu banyak garam

Pola makan yang berlebihan bumbu garam dapat meningkatkan risiko darah tinggi. Risiko ini tak hanya mengintai orang tua saja, namun juga anak-anak.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di American Family Physician, tujuh persen anak-anak berusia tiga sampai 18 tahun memiliki pra-hipertensi atau hipertensi.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah ketika tekanan darah lebih tinggi dari tekanan darah normal.

Hal ini adalah suatu kondisi di mana kekuatan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.

Hipertensi dapat mengakibatkan beberapa penyakit kardiovaskular termasuk serangan jantung dan stroke.

Baca juga: Mengurangi Garam dan Micin Bisa Bikin Awet Muda, Benarkah?

Pedoman asupan garam harian

Dilansir dari Mayo Clinic (3/11/2022), pedoman asupan garam harian perlu direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja.

Berikut ini pedoman asupan garam (natrium) harian yang direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja:

  • Usia 1-3 tahun: kurang dari 1.200 miligram
  • Usia 4-8: kurang dari 1.500 miligram
  • Usia 9-13: kurang dari 1.800 miligram
  • Usia 14-18: 2.300 miligram.

Cara mengurangi asupan garam

Pengurangan asupan garam adalah suatu keharusan. Karena sebagian besar asupan garam berasal dari makanan olahan dan makanan restoran, maka orangtua harus bijak menyediakan menu makan untuk anak-anaknya.

Menurunkan kandungan garam di seluruh pasokan makanan akan berkontribusi pada berkurangnya asupan garam secara signifikan di kalangan anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Berikut ini cara mengurangi asupan garam:

1. Memasak makanan di rumah

Memasak menu makanan di rumah juga dapat secara signifikan mengurangi asupan garam, khususnya dengan penggunaan rempah-rempah dan bumbu untuk menggantikan natrium dalam hal meningkatkan rasa.

2. Membaca label fakta nutrisi pada kemasan

Sebelum membeli makanan, penting untuk membaca label fakta nutrisi pada makanan kemasan, kantong, dan kaleng .

Carilah produk yang mengandung kurang dari 140-200 miligram sodium per sajian.

Setiap kali makan, usahakan hanya satu produk yang berasal dari kantong, kotak, atau kaleng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

Tren
Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Tren
Kapolda Ahmad Luthfi Segera Jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya pada Pilkada Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera Jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya pada Pilkada Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com