Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didirikan sejak 1946, Siapa Sosok Pendiri Paskibraka?

Kompas.com - 17/08/2023, 06:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Saat itu, bangsa Indonesia hendak memperingati HUT Kemerdekaan RI untuk pertama kalinya di Yogyakarta yang menjadi Ibu Kota Indonesia pada masa itu.

Husein Mutahar yang saat itu merupakan ajudan Presiden Indonesia Soekarno, mendapat tugas untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.

Saat itulah, Husein Mutahar menyampaikan ide bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air.

Hal ini karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.

Namun, gagasan itu tidak mungkin terlaksana sehingga Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta.

Lima orang tersebut melambangkan Pancasila.

Sejak itu higga 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta dilaksanakan dengan cara yang sama.

Baca juga: Sejarah Paskibraka yang Selalu Diturunkan dalam Upacara HUT RI

Sosok Idik Sulaeman

Tak hanya Husein Mutahar, terbentuknya Paskibraka tidak lepas juga dari sosok Idik Sulaeman.

Dia merupakan pencetus istilah Paskibraka.

Sebelumnya, sejak 1967-1972 pasukan pengibar bendera itu diberi nama Pasukan Pengerek Bendera Pusaka.

Pada 1973, Idik Sulaeman melontarkan istilah untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan Paskibraka.

"PAS" berasal dari pasukan, "KIB" berasal dari kibar dan mengandung pengertian pengibar, "RA" berarti bendera dan "KA" berarti pusaka.

Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com