Penyebabnya adalah kereta tergelincir akibat kegagalan rem dan terbakar setelah dialihkan ke loop untuk mencegah tabrakan dengan kereta lain di stasiun Ciurea.
Dilansir dari laman A-Z Animals, kecelakaan kereta api ini terjadi pada Januari 1915 dan dilaporkan telah menewaskan lebih dari 600 orang.
Akibat masalah rem yang tidak berfungsi dan kereta yang kelebihan beban, menyebabkannya keluar dari jalur dan jatuh ke ngarai.
Kereta 20 gerbong ini meninggalkan Colima pada 22 Januari dengan hampir 900 penumpang, kapasitas yang diduga melebihi batasnya.
Baca juga: Sejarah Tragedi Bintaro 1987, Kecelakaan Kereta Terbesar di Indonesia
Kecelakaan kereta api terparah di dunia berikutnya adalah kecelakaan kereta api Ufa pada 1989, yang melibatkan 2 kereta penumpang dan sekitar 40 gerbong kereta.
Sebuah ledakan terjadi akibat kebocoran pipa gas yang merembes ke selokan tempat kereta api melintas.
Ini menciptakan awan yang padat di udara dan sangat mudah terbakar, percikan api yang dilepaskan saat kereta bergerak melewati satu sama lain, memicu nyala api.
Baca juga: Deretan Kecelakaan Kereta Api Terburuk di India
Pada 14 Januari 1985, sebuah kereta ekspres yang melaju di jalur kereta api Addis Ababa-Djibouti tergelincir dan menyebabkan lebih dari 400 orang tewas.
Diketahui kereta bergerak dengan kecepatan tinggi sambil melewati tikungan di jembatan setinggi 12 meter, antara stasiun kereta Arba dan Awash.
Kereta akhirnya terjun ke jurang di Sungai Awash. Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan kereta paling mematikan dalam sejarah Afrika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.