Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahana Tiba-tiba Berhenti, 36 Wisatawan Terjebak di Ketinggian 60 Meter Menara Taming Sari

Kompas.com - 04/07/2023, 06:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 36 wisatawan terjebak selama 30 menit di wahana berputar Menara Taming Sari yang terletak di Bandar Hilir, Melaka, Malaysia.

Wahana berputar di menara tersebut diduga berhenti karena pemadaman listrik. 

Dilansir dari Motheership, menurut kepala eksekutif menara Azlan Abidin, insiden itu terjadi pada Minggu (2/7/2023) sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Taming Sari Tower adalah menara gyro setinggi 110 meter setinggi 24 lantai di Kota Malaka, Malaka, Malaysia. 

Menara Taming Sari merupakan menara pandang setinggi 110 meter di Kota Malaka, Malaysia. Wahana tersebut adalah menara gyro pertama dan tertinggi di Malaysia dan dibuka untuk umum pada 18 April 2008

Saat insiden terjadi, wahana berputar di menara tersebut tiba-tiba berhenti bergerak di ketinggian 60 meter.

Di antara 36 wisatawan tersebut, terdapat delapan anak-anak, seorang turis penyandang disabilitas dan seorang lansia.

Baca juga: Mengapa Masjid Memiliki Menara? Kenali Fungsinya

Berhenti setelah dua putaran

Salah satu wisatawan yang terjebak di menara tersebut, Zuliani Zulkeple, menceritakan bahwa ia mengunjungi menara pandang berputar itu bersama 13 anggota keluarganya.

"Peron berputar 360 derajat sebanyak dua kali saat berada di puncak sebelum akhirnya berhenti total," ungkapnya.

"Saya mengira bahwa peron tersebut berhenti untuk memberi kesempatan kepada para turis untuk berfoto," tambahnya.

Zuliani kemudian menyadari bahwa menara tersebut berhenti karena pemadaman listrik.

Ia juga menambahkan, ada beberapa wisatawan yang mengalami sesak napas karena peron tersebut hanya memiliki satu pintu dan tidak ada jendela.

Baca juga: Kembali Viral berkat Ojol yang Mengaku Terima Pesanan Fiktif, Bagaimana Sejarah Menara Saidah?

 

Wisatawan diselamatkan dalam waktu 30 menit

Seorang juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Melaka, Mohd Hanif Mustafa mengatakan, panggilan darurat diterima pada pukul 17.58 dan personel mereka mencapai tempat kejadian pada pukul 18.05.

Para wisatawan yang terjebak dalam menara tersebut kemudian diselamatkan dengan menggunakan motor tambahan.

"Begitu kami sampai di bawah, petugas pemadam kebakaran harus membuka pintu agar semua turis dapat meninggalkan peron karena pemadaman listrik," kata Zuliani dilansir dari New Straits Times.

"Kami berhasil keluar dengan selamat pada pukul 18.30," katanya lagi.

Ia mengatakan bahwa semua pengunjung berhasil diselamatkan dalam waktu setengah jam dan tidak ada yang terluka.

Dia menambahkan bahwa penyebab gangguan teknis menara akan diselidiki oleh tim terkait.

Ia mengatakan bahwa kru pemeliharaan membawa semua turis turun dengan menggunakan motor tambahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com