Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Mitos tentang Perilaku Kucing yang Sebaiknya Anda Ketahui

Kompas.com - 29/06/2023, 16:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Kucing menjadi hewan peliharaan yang cukup populer karena memiliki penampilan yang menggemaskan dan kerap memperlihatkan tingkah konyol.

Kucing juga kerap kali menunjukkan perilaku yang aneh dan kadang tidak dimengerti oleh manusia, termasuk pemiliknya.

Mereka kadang suka bermain dengan kardus, lari kesana kemari, hingga menanduk Anda atau berguling tanpa sebab.

Sejumlah perilaku yang dilakukan oleh teman berbulu tersebut, mungkin disalah artikan oleh orang lain, atau bahkan oleh pemiliknya.

Baca juga: 7 Ras Kucing yang Berkarakter Tenang, Cocok untuk Dipelihara


Berikut ini sejumlah mitos tentang perilaku kucing yang sebaiknya Anda ketahui:

1. Kucing tidak bisa dilatih

Ada kesalahpahaman umum bahwa kucing tidak dapat dilatih, atau bahwa melatih mereka lebih sulit daripada melatih anjing. Untungnya, pernyataan tersebut tidak benar.

Dilansir dari the Spruce Pets, ketika seorang pemilik merasa bahwa kucingnya tidak dapat dilatih, mereka juga percaya bahwa masalah perilaku kucing tidak dapat diselesaikan.

Meski tidak mudah, kucing dapat diajari perilaku dasar (penargetan, perhatian), perilaku peternakan yang positif (memotong kuku, menyikat, dan menangani), dan trik menyenangkan (berguling, tos).

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Berada di Tempat Tinggi? Berikut Penjelasannya

2. Kucing berharap dielus saat menunjukkan perutnya

ilustrasi kucing berguling.iStockphoto/photoman ilustrasi kucing berguling.

Ketika kucing berguling kemudian memperlihatkan perutnya, banyak orang menganggapnya sebagai ajakan untuk mengelus perut kucing mereka.

Tetapi dalam banyak kasus, kucing tidak selalu ingin menyampaikan hal itu kepada Anda saat dia memperlihatkan perutnya.

Kucing terkadang berguling telentang untuk menunjukkan postur defensif. Ketika seekor kucing merasa dia tidak dapat melarikan diri, dia akan berguling-guling untuk menggunakan cakar dan giginya dengan lebih baik untuk melawan pemangsa.

Perut kucing adalah area yang sangat rentan karena menyimpan banyak organ vital. Jangan tersinggung jika kucing Anda mencakar atau menggigit Anda saat Anda menggosok perutnya.

Baca juga: 5 Perilaku Manusia yang Dibenci Kucing, Apa Saja?

3. Anak kucing tidak butuh sosialisasi

Sama seperti anak anjing, pentingnya bagi anak kucing untuk disosialisasikan dan dilatih dengan benar.

Mereka memiliki periode sosialisasi selama minggu-minggu pertama kehidupan. Di sana, mereka mempelajari apa yang aman dan tidak aman di lingkungan mereka.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com