KOMPAS.com - Tes atau ujian untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM) di Indonesia belakangan menuai polemik.
Pasalnya, ujian SIM dianggap terlalu rumit dan jauh lebih sulit dibandingkan negara-negara lain.
Tak heran, banyak warga yang gagal dan harus mengulanginya di hari lain.
Sulitnya ujian SIM di Indonesia ini ternyata sudah dirasakan sejak puluhan tahun yang lalu.
Bahkan, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Kiai Haji Abdur Rozak Fachruddin atau akrab disapa AR Fachrudin memiliki trik khusus agar bisa lolos ujian SIM.
Dikutip dari Suara Muhammadiyah, AR Fachrudin saat itu menjabat sebagai anggota DPR sekitar tahun 1956 dan menerima kreditan untuk membeli motor.
Baca juga: Banyak Pengendara Arogan di Jalanan, Komisi III Ingin Ujian SIM Dibuat Lebih Substantif
Ia pun membeli sebuah motor merek IFA.
Salah satu syarat untuk mengendarai motor adalah memiliki SIM yang bisa didapat dengan mengikuti beberapa ujian.
Saat itu, AR Fachrudin lolos ujian teori dan diharuskan untuk mengikuti ujian praktik.
Dalam ujian praktik, polisi biasanya menguji pengendara untuk berjalan di jalan raya, masuk ke jalan gang, serta melewati jalan-jalan sempit dan sulit.
Saat melewati jalanan sempit dan licin, AR Fachrudin justru turun dari motor dan mendorongnya.
"Pak, kok motornya dituntun?" tegur petugas polisi yang mengawasi.
"Lha saya ujian SIM ini ingin selamat, karena itu kalau saya ketemu jalan seperti ini, dari pada jatuh lebih baik saya tuntun," jawab AR Fahcrudin.
Baca juga: Polres Bantul Ajukan Konsep Ujian Praktik SIM C Tanpa Zig-zag dan Angka
Petugas kepolisian pun tertawa mendengar jawaban AR Fachrudin.
Pimpinan Muhammadiyah terlama itu pun langsung lulus dan menerima SIM dari polisi.
Kisah AR Fachrudin ini juga dibenarkan oleh Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
"Ya, itu ada di buku Pak Syukriyanto AR," kata Mu'ti kepada Kompas.com, Selasa (27/6/2023).
Syukriyanto AR sendiri adalah anak kedua dari AR Fachrudin.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti ujian SIM yang dinilai sulit oleh masyarakat.
Karena sulitnya ujian SIM itu, ia menyebut pengemudi yang lulus bisa menjadi pemain sirkus.
"Enggak percaya? Hari ini langsung saya bawa ke Daan Mogot, kalian langsung saya uji. Karena yang lolos dari situ pasti nanti lulus bisa jadi pemain sirkus," kata Listyo di hadapan para wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Rabu (21/6/2023).
Menurutnya, ujian praktik SIM semestinya lebih fokus pada nilai-nilai yang ingin dicari dari pengemudi, termasuk menghargai keselamatan pengguna jalan lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.