Karena belum semua ruko melakukan pembongkaran mandiri di area yang melanggar, Satpol PP turun tangan pada Rabu (24/5/2023).
Ratusan personel Satpol PP tiba di lokasi pukul 09.00 WIB. Petugas dari Suku Dinas Bina Marga dan Suku Dinas Sumber Daya Air juga datang ke Pluit.
Pembongkaran ruko dengan alat berat dimulai sekitar pukul 09.20 WIB. Petugas menggunakan dua alat berat serta berbagai perkakas seperti palu, jack hammer, linggis, serta alat las untuk membongkar ruko.
Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin menyebut, ada 200 personel yang dikerahkan untuk pembongkaran ini.
"Pembongkaran di sini maksudnya untuk mengalihkan fungsi, mengembalikan semua fungsi yang ada. Fungsi jalanan, fungsi saluran sesuai dengan ketentuan yang ada," kata Arifin saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (24/5/2023).
Meskipun bagian depan toko tengah dihancurkan petugas, sebuah ruko masih melayani pembeli seperti biasa.
Pada jam 08.14 WIB, kedai Jia Xiang Kopitien (JX Kopitien) masih ramai oleh pengunjung yang silih berganti memasuki ruko tersebut. Karyawan juga terlihat berdiri di pintu masuk untuk menyapa pembeli yang datang.
Tempat duduk kedai penuh diisi pengunjung. Sementara para karyawan masih melayani pelanggan seperti hari-hari biasa. Sederet mobil juga terparkir di depan ruko.
Hingga pukul 12.27 WIB, bangku dan meja makan yang semula memenuhi bagian depan ruko tersebut sudah disingkirkan. Petugas menghancurkan beton di depan kedai menggunakan jack hammer.
Namun, pelanggan masih ramai memenuhi bagian dalam ruko dan menikmati pesanan mereka.
"Iya, ini masih buka," kata salah satu karyawan yang berdiri di depan pintu masuk ruko.
Sementara itu, beberapa pemilik ruko lainnya mulai merapikan barang-barang mereka. Ada juga yang melanjutkan pembongkaran area yang melanggar aturan.
Baca juga: Viral Unggahan 130 Kucing Ditelantarkan di Sebuah Ruko di Surabaya
Saat sedang melakukan pembongkaran, spanduk-spanduk protes yang ditujukan kepada Ketua RT Riang Prasetya terpampang di depan deretan ruko.
Riang merupakan ketua RT 011/RW 03 yang memprotes pencaplokan wilayah publik oleh pemilik ruko tersebut sejak 2019. Belakangan, ia mendapat sorotan berkat videonya saat cekcok dengan seorang pemilik ruko viral di media sosial.
"Kami pemilik UMKM dan karyawan-karyawan sudah berdagang di sini sejak 2003, sebelum Riang Prasetya menjabat. Jangan bersembunyi, keluarlah, berdialog dengan warga UMKM dan karyawan," tulis salah satu spanduk.
"Dicari! Ketua RT Riang Prasetya alias Paul. Menghilang karena tidak mau bermusyawarah dengan warga dan UMKM RT 011/RW 03," bunyi spanduk yang lain.
Sementara puluhan karyawan yang bekerja di deretan ruko juga sempat menggeruduk kantor Riang pada Rabu (24/5/2023) pagi.
Mereka memprotes Riang yang dianggap bertindak seenaknya saat mengadukan pelanggaran ruko yang mencaplok bahu jalan dan saluran air ke pejabat setempat.
Mereka terlihat melakukan demonstrasi dengan membawa ember dan gayung, serta sempat melontarkan kata-kata kurang pantas.
(Sumber: Kompas.com/Baharudin Al Farisi | Editor: Larissa Huda, Ihsanuddin, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.