Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Harga Tiket, Rute, Kecepatan, dan Kapan Beroperasi

Kompas.com - 24/05/2023, 11:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih terus dilakukan sebelum nantinya dioperasikan pada 18 Agustus 2023.

Adapun uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilakukan dari Stasiun Tegalluar ke Stasiun Halim Jakarta dan sebaliknya.

Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat uji coba juga terus meningkat dari hari ke hari pelaksanaan testing and commissioning tersebut.

Pemerintah memastikan, kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan terus ditambah hingga mencapai puncak kecepatan operasional 385 kilometer per jam.

Baca juga: 5 Hal soal Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Red Komodo Meluncur Perdana ke Jakarta!


Berikut sejumlah hal mengenai Kereta Cepat Jakarta-Bandung:

1. Harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kereta Cepat Jakarta Bandung.Dok. PT KCIC Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Diberitakan Kompas.com (22/10/2022), tarif atau harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan sekitar Rp 350.000 untuk rute terjauh dan Rp 150.000 untuk rute terdekat.

Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, 13 Oktober 2022.

Nantinya, tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat dibeli melalui platform agen perjalanan daring tiket.com, sebagaimana diberitakan Antara, 3 Februari 2023.

Director of Transport tiket.com, Andi Hendrawan mengatakan, tiket.com merupakan mitra resmi KCIC dalam penjualan tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca juga: Spesifikasi Kereta Cepat KCIC400AF, Red Komodo yang Meluncur Perdana ke Jakarta!

2. Rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dilansir dari laman dephub, Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki empat stasiun perhentian di sepanjang lintasan.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan berhenti di Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar (Bandung).

Dari publikasi di laman indonesiabaik, jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung membentang sejauh 142,3 kilometer.

Nantinya, penggunaan Stasiun Padalarang menjadi stasiun Hub yang menghubungkan layanan kereta cepat dengan kereta api.

Penggunaanya untuk melayani penumpang dari Bandung bagian barat dan Bandung kota. Sementara itu, Bandung bagian timur dilayani dari Stasiun Tegalluar.

Baca juga: Melaju 180 Km Per Jam, Berapa Waktu Tempuh Kereta Cepat Jakarta Bandung?

3. Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung.Dok. PT KCIC Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Kembali dikutip dari laman dephub.go.id, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan melintasi Stasiun Halim-Stasiun Karawang-Stasiun Padalarang yang akan ditempuh kurang lebih 36-45 menit.

Selanjutnya, dari Stasiun Padalarang akan menjadi stasiun perjumpaan antara kereta cepat dengan kereta feeder atau pengumpan yang akan menuju Stasiun Bandung.

Perjalanan menggunakan kereta feeder diperkirakan ditempuh dengan waktu tempuh kurang lebih 22 menit.

Untuk kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa diatur antara 250-350 kilometer per jam.

Baca juga: 4 Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Konsesi 80 Tahun, China Minta APBN Jadi Jaminan

4. Kapan Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasi?

Diberitakan Antara Senin (10/4/2023), proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rencananya akan beroperasi pada 18 Agustus 2023.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kereta api cepat Jakarta-Bandung, kita harapkan mulai operasional 18 Agustus 2023 sebagai hadiah HUT ke-78 RI," ujar Luhut, dalam konferensi pers update kerja sama Indonesia-China, di Jakarta, Senin (10/4/2023).

Luhut juga menyampaikan keinginan agar ada pemimpin China yang hadir untuk menyaksikan operasional kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi jika Indonesia Gagal Bayar Utang Proyek Kereta Cepat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com