Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2023, 08:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih terus dilakukan.

Pada Senin (22/5/2023), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meningkatkan kecepatan uji coba kereta cepat dari yang semula 60 kilometer per jam menjadi 180 km per jam.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, peningkatan kecepatan uji coba dilakukan setelah seluruh persiapan awal pelaksanaan Testing & Commissioning berhasil diselesaikan.

Menurut Slamet, berbagai pengetesan kesiapan sarana prasarana KCJB yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan lancar.

"Berdasarkan evaluasi, maka mulai hari ini kecepatan perjalanan KA Cepat mulai ditambah menjadi hingga 180 kilometer per jam," kata dia, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (23/5/2023).

Dengan kecepatan 180 kilometer per jam, berapa lama waktu tempuh kereta cepat dari Jakarta-Bandung?

Baca juga: Spesifikasi Kereta Cepat KCIC400AF, Red Komodo yang Meluncur Perdana ke Jakarta!

Lama perjalanan kereta cepat Jakarta-Bandung 

Berdasarkan pelaksanaan Testing & Commissioning dengan kecepatan 180 km per jam, kereta cepat yang melaju dari Stasiun Halim, Jakarta Timur, ke Stasiun Tegalluar, Bandung, itu hanya membutuhkan waktu perjalanan 50 menit.

Kendati demikian, Dwiyana dan tim tidak berpuas diri. Pihaknya mengaku masih akan menambah kecepatan kereta tersebut.

"Nantinya kecepatan akan terus ditambah hingga mencapai puncak kecepatan operasional di 350 kilometer per jam bahkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya, yaitu hingga 385 kilometer per jam," kata Dwiyana.

Untuk mencapai kecepatan tersebut, pengoperasian Comprehensive Inspection Train (CIT) akan terus ditingkatkan secara bertahap setiap harinya.

Perjalanan dengan CIT difokuskan pada pengetesan integrasi sistem sarana dan prasarana. Seluruh aspek akan dicek apakah fungsinya normal dan dapat dilalui KCJB dengan kecepatan tinggi.

Satu rangkaian CIT atau kereta inspeksi KCJB terdiri dari 8 kereta dengan fungsi yang berbeda, mulai dari pengujian lintasan hingga pengecekan integrasi rel-roda.

Baca juga: 5 Hal soal Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Red Komodo Meluncur Perdana ke Jakarta!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Warganet Copot Penutup Plang 'Parkir Gratis' di Minimarket, Tukang Parkir Tak Terima dan Panggil Teman

Cerita Warganet Copot Penutup Plang "Parkir Gratis" di Minimarket, Tukang Parkir Tak Terima dan Panggil Teman

Tren
Apakah Operasi Caesar Ditanggung BPJS Kesehatan?

Apakah Operasi Caesar Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Kerap Terjadi, Bisakah Orang yang Mengambil Foto atau Video Tanpa Izin Dipidana?

Kerap Terjadi, Bisakah Orang yang Mengambil Foto atau Video Tanpa Izin Dipidana?

Tren
Jokowi Bertemu dengan SBY di Istana Bogor, Apa yang Dibahas?

Jokowi Bertemu dengan SBY di Istana Bogor, Apa yang Dibahas?

Tren
Sianida: Gejala Keracunan dan Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Terpapar

Sianida: Gejala Keracunan dan Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Terpapar

Tren
Mengintip Penerapan Boarding Face Recognition di Stasiun Bandung Mulai 1 Oktober 2023...

Mengintip Penerapan Boarding Face Recognition di Stasiun Bandung Mulai 1 Oktober 2023...

Tren
Benarkah Ular Tak Suka Bau Wangi dan Bisa Diusir dengan Cairan Pembersih Lantai?

Benarkah Ular Tak Suka Bau Wangi dan Bisa Diusir dengan Cairan Pembersih Lantai?

Tren
Perbandingan Waktu Tempuh dan Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh-KA Argo Parahyangan

Perbandingan Waktu Tempuh dan Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh-KA Argo Parahyangan

Tren
UPDATE, 13 Formasi CPNS dan PPPK untuk Lulusan SMA/SMK, Apa Saja?

UPDATE, 13 Formasi CPNS dan PPPK untuk Lulusan SMA/SMK, Apa Saja?

Tren
Alasan Mbok Yem Menolak Turun dari Puncak Gunung meski Hutan Lawu Terbakar

Alasan Mbok Yem Menolak Turun dari Puncak Gunung meski Hutan Lawu Terbakar

Tren
Disebut Bisa Atasi Kantuk, Bolehkah Vitamin C 100 Dikonsumsi Setiap Hari?

Disebut Bisa Atasi Kantuk, Bolehkah Vitamin C 100 Dikonsumsi Setiap Hari?

Tren
Alasan Antartika Menjadi Benua Besar Tanpa Negara dan Penduduk

Alasan Antartika Menjadi Benua Besar Tanpa Negara dan Penduduk

Tren
Melihat Potensi Kehidupan di Planet K2-18b, Dapatkah Dihuni Manusia?

Melihat Potensi Kehidupan di Planet K2-18b, Dapatkah Dihuni Manusia?

Tren
Perjalanan Kasus Anak yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Perjalanan Kasus Anak yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Tren
LPPOM MUI Buka Lowongan Pekerjaan untuk Lulusan SMK hingga S1, Simak Informasinya

LPPOM MUI Buka Lowongan Pekerjaan untuk Lulusan SMK hingga S1, Simak Informasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com