Misalnya, seperti singa Afrika yang menempati hutan dan sebagian padang rumput. Sementara singa India dan Timur Tengah, menempati hutan.
Slamet menerangkan, sebutan atau julukan raja hutan yang lebih populer merujuk pada singa adalah akibat dari produk cerita lisan maupun tertulis.
"Dan juga film termasuk animasi lebih banyak dibanding harimau," kata dia.
Di sisi lain, meski sama-sama predator puncak, harimau dan singa sebenarnya bisa hidup dalam satu habitat yang sama.
Menurut Slamet, di India barat ada sebuah wilayah yang menjadi habitat singa dan harimau benggala.
Di sana, dua spesies tersebut hidup overlap atau tumpang tindih satu sama lain.
"Singa dan harimau juga bisa hidup berdampingan di kebun binatang, safari, atau piaraan," ungkapnya.
Bahkan, dia melanjutkan, ada juga kawin silang antara singa jantan dan harimau betina yang menghasilkan keturunan bernama Liger dari kata lion-tiger.
Baca juga: Ramai soal Kucing Busok Ras Asli Indonesia yang Diakui Dunia, Kucing Apa Itu?
Sementara itu, penyebutan singa sebagai raja hutan sebenarnya lebih disebabkan mitos dan penampilannya.
Dilansir dari BBC Earth, singa tampil sebagai lambang dan kekuasaan di berbagai budaya di Eropa, Asia, dan Afrika.
Selain itu, singa jantan juga memiliki surai di bagian kepala, sehingga terlihat seperti mahkota.
Hidup berkelompok, pada kenyataannya tidak ada raja atau ratu di antara kawanan singa. Sebab, hewan ini tidak mengenal kasta dan menganggap semuanya sederajat.
Singa jantan akan melindungi daerah dan kawanannya, tetapi jantan yang lebih kuat juga tidak disebut sebagai raja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.