Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kucing Jadi Galak Setelah Sterilisasi, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 21/05/2023, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Saat stres dan nyeri hilang serta kondisi kembali normal, lanjut Aji, sikap galak kucing kemungkinan akan hilang.

Namun, apabila kucing memang memiliki temperamen atau sifat tidak ramah, maka tidak serta merta bisa langsung menjadi jinak setelah steril.

"Disarankan kucing disteril sejak remaja, supaya temperamen jinak dan kalem," kata Aji.

Baca juga: Ramai soal Kucing Busok Ras Asli Indonesia yang Diakui Dunia, Kucing Apa Itu?

Bisa jadi karena hamil muda

Senada, dokter hewan Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Bogor, Jawa Barat, Supratikno menjelaskan, kucing yang telah disteril seharusnya menjadi lebih kalem.

"Seharusnya tidak ya, justru seharusnya menjadi lebih kalem karena hormon estrogen pada betina dan testosteron pasa jantan jadi tidak ada lagi," ungkapnya saat dihubungi terpisah, Minggu.

Kendati demikian, menurut Supraktikno, patut dipertanyakan apakah kucing betina saat disteril tidak dalam kondisi hamil muda.

Sebab, pada beberapa kasus, sterilisasi kucing yang sedang hamil muda akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon, tepatnya hormon progesteron tiba-tiba turun.

"Sehingga memengaruhi perilaku kucing menjadi agresif," jelasnya.

Untuk itu, dia melanjutkan, sterilisasi kucing betina yang tengah hamil tidak seharusnya dilakukan kecuali terdapat indikasi patologis.

Baca juga: Kisah Kucing-kucing Angkatan Laut, Jadi Peramal Cuaca hingga Penjaga Pasokan Pangan

Dampak sterilisasi kucing

Sterilisasi membawa beberapa dampak yang bermanfaat bagi kucing dan lingkungan sekitar.

Supraktikno menerangkan, selain relatif lebih jinak, kucing juga tidak akan menunjukkan tanda-tanda birahi lagi.

"Kucing menjadi lebih tenang dan tidak mau berkelahi karena sifat mempertahankan teritorinya menjadi lebih rendah," tuturnya.

Bukan hanya itu, pada kucing jantan, juga tidak akan lagi melakukan spraying atau menyemprotkan air seni untuk menandai wilayah.

"Nafsu makan meningkat dan laju metabolisme menurun, sehingga kucing menjadi lebih mudah gemuk," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com