Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Gejala Fading Kitten Syndrome pada Anak Kucing, Apa Saja?

Kompas.com - 17/05/2023, 17:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Fading kitten syndrome adalah kondisi yang mengacu pada kegagalan anak kucing untuk berkembang selama periode antara kelahiran dan saat mereka menyapih dari induknya.

Periode ini berlangsung sekitar empat hingga lima minggu, di mana waktu tersebut adalah saat anak kucing paling rentan terhadap penyakit.

Bila dibiarkan, kondisi fading kitten syndrome bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian pada anak kucing.

Baca juga: 5 Cara Sederhana untuk Mengetahui Jenis Kelamin Anak Kucing


Apa itu fading kitten syndrome?

Dilansir laman Daily Paws, fading kitten syndrome adalah istilah umum bagi anak kucing yang kesehatannya mulai menurun dalam beberapa minggu pertama kehidupannya.

Sayangnya, sulit untuk menentukan penyebab pastinya dari kondisi ini. Namun, ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebabnya:

Infeksi pusar (omphalophlebitis), diagnosis umum untuk anak kucing mengalami fading kitten syndrome adalah radang pusar.

Bakteri melakukan perjalanan dari tempat tali pusar yang dikunyah oleh induk kucing atau dipotong saat operasi caesar.

Baca juga: 5 Penyakit yang Umum Diderita Anak Kucing

Masalah genetik juga diketahui bisa menjadi penyebabnya. Beberapa anak kucing mungkin memiliki masalah genetik.

Mereka dapat bertahan hidup di dalam rahim ibunya tetapi begitu lahir, mereka kesulitan berkembang sendiri.

Penyebab selanjutnya bisa karena isoeritrolisis neonatus, yakni kondisi yang terjadi ketika induk kucing dan anak kucing memiliki golongan darah yang berbeda.

Antibodi dalam ASI akan menyerang sel darah merah anak kucing, kemudian dalam beberapa hari atau seminggu, kesehatan anak kucing akan mulai menurun."

Baca juga: 5 Tips Menghilangkan Kutu pada Anak Kucing

Tanda dan gejala fading kitten syndrome

Ilustrasi anak kucing.SHUTTERSTOCK / ANURAK PONGPATIMET Ilustrasi anak kucing.

Dilansir PetMD, anak kucing yang gagal memenuhi tonggak perkembangan normal mungkin mengalami Fading Kitten Syndrome. Beberapa hal yang akan terpengaruh antara lain:

  • Kemampuan untuk berbalik dari punggung mereka pada hari ke 3 kelahiran
  • Kemampuan untuk menopang diri mereka sendiri selama 2 minggu.

Tanda dan gejala lain yang perlu Anda perhatikan sebagai pemilik adalah:

  • Suara konstan yang menunjukkan kesusahan (seperti merengek atau menangis), bahkan setelah makan
  • Kelesuan yang memburuk secara bertahap (kekurangan energi)
  • Kurang nafsu makan
  • Refleks menyusu yang buruk
  • Kelemahan
  • Ketidakmampuan untuk menambah berat badan
  • Sesak napas
  • Muntah
  • Diare
  • Kotoran hidung atau mata.

Baca juga: Bolehkah Memandikan Anak Kucing Umur 3 Hari? Ini Kata Dokter Hewan

Keterlambatan dalam penanganan atau pengobatan dapat mengakibatkan anak kucing dehidrasi, suhu tubuh rendah, bahkan hingga kematian.

Kondisi fading kitten syndrome sendiri ada kemungkinan dapat diobati jika penyebabnya bisa dideteksi sejak dini. Misalnya, ketika anak kucing terkena infeksi bakteri.

Sementara itu, beberapa kondisi cacat bawaan saat lahir seperti cacat jantung, pencernaan, atau otak akan sangat sulit untuk ditangani.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kucing Emas (Catopuma temminckii)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com