Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit NASA Akan Jatuh Saat Gerhana Matahari Hari Ini, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Kompas.com - 20/04/2023, 06:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satelit Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), RHESSI, diperkirakan akan jatuh ke Bumi bersamaan dengan fenomena gerhana Matahari hibrida hari ini, Kamis (20/4/2023).

Dikutip dari laman Space, satelit sebesar 270 kilogram ini memasuki lapisan atmosfer Bumi pada Rabu (19/4/2023) pukul 01.30 UT atau 08.30 WIB.

Jatuhnya RHESSI pun menjadi pengingat bahwa orbit Bumi saat ini adalah tempat yang sangat padat dan berbahaya.

Pasalnya, kini, ada lebih dari 30.000 keping puing orbit yang dilacak oleh jaringan pengawasan ruang angkasa global.

Namun, selain jumlah tersebut, masih banyak kepingan satelit yang terlalu kecil untuk diawasi.

Lantas, akankah satelit RHESSI milik NASA membawa ancaman dan menghujam Indonesia?

Baca juga: Jadwal Gerhana Matahari 20 April 2023 di Seluruh Indonesia


Tidak melintasi Indonesia

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, RHESSI tidak akan melintasi Indonesia.

"Prakiraan titik jatuh RHESSI kurang lebih 12 jam, tidak melintasi Indonesia," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Andi menambahkan, satelit milik NASA ini diperkirakan akan jatuh pada 20 April 2023 pukul 08.41 WIB, 45 menit sebelum awal gerhana Matahari sebagian di pantai selatan Yogyakarta.

Adapun merujuk pada peta yang dibagikan Andi, lokasi jatuhnya RHESSI berada di Kepulauan Palau dan Mariana di Samudera Pasifik.

"Sebelah utara Maluku dan sebelah timur Filipina," imbuhnya.

Lantaran bukan di permukiman maupun bagian darat lain, Andi pun menegaskan bahwa peristiwa jatuhnya RHESSI ke Bumi ini aman.

"Aman dikarenakan jatuh di perairan," ujarnya.

Sementara itu, NASA juga memastikan, RHESSI bukanlah satelit besar, sehingga relatif aman saat jatuh ke Bumi.

Bukan hanya itu, sebagian besar massa RHESSI akan diubah menjadi abu dan uap selama benda ini terjun memasuki planet.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com