Tingkat stres yang tinggi pada kucing ternyata juga bisa menyebabkan bulunya menjadi rontok.
Saat stres, kucing mungkin akan menggaruk tubuhnya untuk meredakannya.
Padahal, jika kucing terus melakukannya maka bisa menimbulkan luka terbuka dan goresan di kulit.
Beberapa hal yang menyebabkan kucing menjadi stres di antaranya karena kehamilan, menyusui, trauma, takut atau demam.
Kelenjar tiroid bertanggung jawab terhadap beragam hormon, salah satunya terkait hormon pertumbuhan.
Jika kucing mengalami kerusakan kelenjar tiroid, maka bisa menyebabkan penyakit autoimun seperti hipertiroid yang akan mempengaruhi penurunan folikel rambut.
Hipotiroidis adalah kondisi saat kelenjar tiroid pada kucing bekerja dengan lambat.
Dengan demikian, kelenjar tersebut tak menghasilkan cukup hormon pertumbuhan yang akhirnya menyebabkan bulu kucing menjadi rontok.
Jika diobati dengan tepat maka kucing bisa menumbuhkan kembali bulunya yang rontok.
Kucing dapat mengalami bulu rontok karena sedang menderita penyakit tertentu.
Sejumlah penyakit pada kucing yang bisa menyebabkan bulunya menjadi rontok di antaranya adalah penyakit ginjal, kandung kemih, sistem pencernaan.
Penyakit kanker termasuk limfoma kulit, dan karsinoma pakreas juga menyebabkan hal ini.
Baca juga: Bolehkah Kucing Diberi Makan Keju? Berikut Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.