Namun, jika berjualan dengan sepeda dijadikan titik awal dari keberadaan pempek di Palembang, sulit untuk membenarkan keberadaan makanan ini telah ada semenjak era Sriwijaya. Sebab pemerintah kolonial Belanda baru membangun jalan-jalan di kota Palembang pada awal abad XX yang dimulai dari kawasan Tengkuruk.
Versi lain menjelaskan bahwa kata pempek merujuk pada makanan yang sama yaitu empek-empek.
Pengertian dari kata empek-empek adalah makanan yang pembuatannya diempek-empek (ditekan-tekan), kata ini juga bisa menjadi dasar selain nama kata Apek.
Baca juga: Makanan Tradisional Terenak di Bandung Versi Taste Atlas
Sementara itu, Ketua Program D3 Perhotelan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang, Tuwuh Adhistyo Wijoyo mengatakan, pempek memiliki komposisi yang pas antara ikan yang digunakan, tepung sagu dan bahan baku yang menjadikan tekstur yang kenyal.
"Kekenyalan dan cita rasa yang unik ini yang mungkin dianggap atau menjadikan pempek sebagai salah satu nominasi makanan yang terbuat dari ikan terenak di dunia," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/3/2023).
Selain itu, Tuwuh juga menyampaikan bahwa pempek memiliki cara penyajian yang terbilang unik dengan cuko yang menjadi syarat utama dalam penyajiannya. Ini karena cuko tidak bisa ditemukan sajian olahan makanan lainnya.
"Asam, manis, gurih mungkin menjadi keunikan tersendiri ya bagi pempek," katanya.
Penggunaan ikan yang berkualitas untuk bahan pempek juga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Namun ada banyak pedagang juga menggunakan ikan dengan harga yang lebih murah untuk memangkas biaya produksi.
Baca juga: Makanan Terenak di Dunia Versi Taste Atlas 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.