Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Begadang Bisa Menurunkan Berat Badan?

Kompas.com - 11/03/2023, 09:20 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Orang yang begadang cenderung memilih makanan tinggi kalori dan karbohidrat.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan secara Sehat dan Alami

Tidur dan penurunan berat badan

Di sisi lain, tidur bisa membantu menurunkan berat badan. Dengan catatan, tidur tersebut cukup dari segi waktu dan berkualitas.

Dilansir dari Healthline, American Academy of Pediatrics dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan PEnyakit (CDC) merilis pedoman waktu tidur yang ideal berdasarkan usia, yakni:

  • Usia 0 - 3 bulan, lamanya waktu tidur: 14 sampai 17 jam.
  • Usia 4 - 11 bulan, lamanya waktu tidur: 12 sampai 16 jam.
  • Usia 1 - 2 tahun, lamanya waktu tidur: 11 sampai 14 jam.
  • Usia 3 - 5 tahun, lamanya waktu tidur: 10 sampai 13 jam.
  • Usia 6 - 12 tahun, lamanya waktu tidur: 9 sampai 12 jam.
  • Usia 13 - 18 tahun, lamanya waktu tidur: 8 sampai 10 jam.
  • Usia 18 - 64 tahun, lamanya waktu tidur: 7 sampai 9 jam.
  • Usia lebih dari 65 tahun, lamanya waktu tidur: 7 sampai 8 jam.

Baca juga: 5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?

Cara meningkatkan kualitas tidur

Menurut Wirecutter, ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur seseorang, di antaranya:

1. Atur suhu kamar 18,3 derajat celsius

Suhu kamar tersebut dapat membuat ruangan tetap sejuk dan tidak terlalu dingin.

Dengan begitu, tubuh mudah untuk menyesuaikan diri dan tidur menjadi lebih nyenyak.

Adapun suhu paling ideal untuk tidur adalah 18,3 derajat celsius.

2. Matikan lampu kamar

Saat lampu dimatikan, otak dan mata akan mulai mengirimkan sinyal ke kelenjar pineal untuk memproduksi hormon melatonin.

Hormon melatonin adalah hormon yang diproduksi otak untuk membantu tidur.

Baca juga: 5 Makanan untuk Menurunkan Berat Badan di Usia 40 tahun ke Atas

3. Jangan minum kafein menjelang tidur

Kafein di dalam kopi dapat meningkatkan produksi hormon adrenalin sehingga mata tetap terjaga.

Efek kafein di dalam tubuh ini bisa bertahan selama beberapa jam.

4. Mandi air hangat

Penelitian menemukan, seseorang yang mandi air hangat 2 jam menjelang tidur akan mendapatkan tidur yang berkualitas.

Para ilmuwan menyebutnya sebagai “efek mandi.”

Panas yang keluar dari dalam tubuh tersebut membantu penurunan suhu tubuh sehingga tubuh semakin merasa mengantuk.

Baca juga: Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Kebiasaan Mudah yang Sering Diabaikan

5. Mengenakan kaus kaki

Saat mengenakan kaus kaki, maka kulit akan merasa lebih hangat dan membantu panas alami dari tubuh keluar.

Akibatnya, suhu tubuh menurun sehingga otak memberikan sinyal untuk segera tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com