Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Lokasi Hanya 1,5 Km dari Rumah Warga

Kompas.com - 03/03/2023, 23:42 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Depo Pertamina Plumpang

Depo Pertamina Plumpang merupakan salah satu terminal bahan bakar yang strategis milik PT Pertamina.

Depo ini mampu menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Terminal BBM (TBBM) Jakarta Group yang berlokasi di Plumpang, Jakarta Utara ini beroperasi sejak 1974.

Dengan area seluas 48.35 Ha, TBBM Plumpang mempunyai rata-rata BBM sebanyak 18.597 kiloliter (KL) per hari yang dipasok dari TBBM Balongan dan TBBM Tanjung Priok.

Depo Plumpang memasok BBM di 791 SPBU sekitar Jakarta, Bogor, Banten, Bekasi, Depok, Karawang dan Sukabumi.

Sementara itu, menurut Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Depo Plumpang memiliki kapasitas total tangki 322.255 KL.

Hingga 2019, Depo Pertamina Plumpang memiliki 24 tangki penimbunan dengan rincian sebagai berikut:

  • 7 tangki untuk jenis Premium (kapasitas total 117.385 KL)
  • 5 tangki untuk jenis Solar (kapasitas total 68.641 KL)
  • 7 tangki untuk jenis Pertamax (kapasitas 93.078 KL)
  • 2 tangki untuk jenis Pertamax Turbo (kapasitas 11.106 KL)
  • 1 tangki Pertamina Dex (kapasitas 9.461 KL)
  • 2 tangki untuk jenis FAME (kapasitas 21.563 KL)

Penyaluran BBM di TBBM Plumpang menggunakan 46 loading arm (LA) dengan 17 pompa produk dan Tank Truck (Franco) sebanyak 229 unit dengan kapasitas 5.760 KL.

Jika terjadi situasi darurat, TBBM Plumpang akan menerapkan pola Reguler Alternative Emergency (RAE) kepada wilayah operasinya, sebagai berikut:

  • Reguler: Penyaluran BBM 100% disuplai dari TBBM Plumpang
  • Alternative (stok kritis, over permintaan, kemacetan jalan): penyaluran BBM sebagian berasal dari TBBM Plumpang dan sebagian dialihkan ke TBBM Tanjung Priok, TBBM Tanjung Gerem dan TBBM Cikampek.
  • Emergency (kondisi darurat yang menyebabkan stop operasi): Penyaluran BBM 100% dialihkan ke TBBM Tanjung Priok, TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek dan TBBM Padalarang.

Pada 2019, Terminal BBM Plumpang rata-rata menyalurkan BBM sebanyak 15.361 KL ke konsumen SPBU di hari normal

Baca juga: Plumpang Jadi Trending Topik Twitter, Ini Update Kebakaran Pipa Pertamina

Bukan kali pertama terbakar

Kebakaran yang terjadi Jumat malam ini bukanlah kali pertama Depo Pertamina Plumpang terbakar.

Kebakaran pernah terjadi di Depo Pertamina Plumpang pada Rabu, 4 Februari 2009. Kejadian ini diduga bersumber dari percikan api akibat gesekan antara alat pengambil sampel BBM dan slot ukur.

"Percikan api ini menyambar bahan bakar hingga terjadi kebakaran," ungkap Kepala Badan Reserse Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duaji, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, kebakaran pernah terjadi di dekat Depo Pertamina Plumpang pada 3 Mei 2017 pukul 10.43 WIB. Kebakaran ini berhasil dihentikan pada pukul 11.43 WIB.

Namun, saat itu, hasil penelusuran damkar mengungkapkan kebakaran ini bukan dari depo BBM.

"Hanya ilalang, hanya rumput, kebakaran bukan di pabriknya. Sekarang sudah sangat aman," kata Kasudin Damkar Jakarta Utara Satriadi ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com