4 Manfaat Pacar Cina untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya

KOMPAS.com - Pacar cina atau Aglaia odorata Lour merupakan tanaman dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Tanaman ini tumbuh liar di tempat dengan cukup sinar matahari atau ditanam sebagai tanaman hias di kebun maupun pekarangan.

Dikutip dari buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1 (1999) karya dr Setiawan Dalimartha, pacar cina bersifat pedas dan manis.

Beberapa bagian pacar cina seperti bunga, daun, dan ranting, dapat dikonsumsi dan bahkan mengandung sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Manfaat pacar cina tersebut disumbang oleh berbagai senyawa penting seperti minyak atsiri, alkaloid, damar, garam mineral, dan tanin.

Namun begitu, Setiawan Dalimartha mengatakan bahwa perempuan hamil tidak boleh mengonsumsi tanaman pacar cina dalam berbagai bentuk.

Lantas, apa saja manfaat pacar cina bagi kesehatan?

Baca juga: Manfaat Daun Tempuyung, Tumbuhan Liar dengan Segudang Khasiat Kesehatan

Manfaat pacar cina

Berikut merupakan manfaat dari mengonsumsi tanaman pacar cina bagi kesehatan tubuh, seperti dilansir berbagai sumber:

1. Mengatasi bau badan

Bau badan cukup mengganggu aktivitas individu dan lingkungan sekitarnya. Terkadang, meski sudah mandi dan menggunakan deodoran, bau badan tetap tak mau pergi.

Nah pacar cina terutama bagian daun, bermanfaat untuk mengatasi masalah bau badan seseorang.

Manfaat pacar cina sebagai penghilang bau badan ini diperoleh dengan mengonsumsi air rebusannya secara rutin sebanyak dua kali sehari.

Dikutip dari laman Kontan, berikut cara mengolah pacar cina untuk menghilangkan bau badan:

• Siapkan daun pacar cina segar sebanyak 10 gram dan daun sirih segar sebanyak tujuh lembar
• Cuci bersih semua daun
• Rebus dengan dua gelas air bersih sampai menyisakan satu gelas air
• Angkat dan dinginkan, kemudian saring.

Satu gelas air rebusan daun pacar cina dapat dibagi menjadi dua, yakni untuk pagi dan sore hari.

Baca juga: 8 Manfaat Daun Bawang, Berkhasiat Turunkan Kolesterol juga Berat Badan

2. Mengurangi darah menstruasi

Selain nyeri atau kram perut, keluhan saat datang bulan paling lazim adalah darah menstruasi yang terlalu banyak.

Dilaporkan Kompas.com, aliran darah menstruasi yang terlalu deras ini memengaruhi kualitas hidup sekitar 25 persen wanita yang mengalami.