Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aryo S Eddyono
Dosen

Doktor Kajian Budaya dan Media UGM. Dosen Magister Ilmu Komunikasi UBakrie. Mengamati Isu-isu Jurnalisme dan Demokrasi, Media dan Budaya Populer, dan Komunikasi Politik.

Kejahatan Siber, Jangan Ada yang Tertipu di Antara Kita

Kompas.com - 12/12/2022, 11:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kebutuhan pada dasarnya adalah sesuatu yang mungkin selalu bisa dipenuhi oleh subjek. Namun dalam perjalanannya, hadir tuntutan yang merupakan harapan atau keinginan yang tak pernah bisa terpenuhi.

Hal ini muncul karena pemikiran subjek telah dipengaruhi kondisi eksternalnya. Subjek bercermin dari yang lain lalu menuntut bisa seperti yang lain itu.

Hasrat timbul karena tuntutan yang tak pernah terpenuhi. Ada kekosongan antara kebutuhan dan tuntutan sehingga subjek akan terus berupaya memenuhinya. Subjek menjadi gelisah karena ada hal yang hilang yang tak bisa diraih.

Faruk (2012) menyebut psikoanalisis Lacan menempatkan alam bawah sadar subjek selalu merasa ada yang hilang, kurang, sehingga berupaya terus-menerus memenuhinya, menutupinya, dan melengkapinya.

Agar hasrat terjaga, maka ditopang oleh fantasi. Fantasi membantu subjek memproyeksikan apa yang ia cari di tengah situasi pencarian yang tak pernah tuntas.

Dengan kata lain, karena pemenuhan tuntutan tak pernah selesai, hasrat harus terus dijaga oleh fantasi.

Ranah simbolik (konteks di luar subjek) melalui bahasa akan terus-menerus berupaya menjebak manusia agar selalu berupaya memenuhi tuntutannya yang tak pernah bisa tercapai.

Situasi di mana subjek telah masuk dalam ranah simbolik disebut kastrasi (pengebirian), kesadaran subjek telah terenggut.

Hasrat apa yang bisa membuat orang menjadi korban kejahatan siber sehingga uangnya terkuras? Adalah hasrat menjadi kaya.

Hasrat harus selalu untung, agar tidak rugi, agar bisa menjadi kaya dan lebih kaya lagi. Jangan sampai keuntungan berkurang sehingga upaya mengejar kekayaan menjadi terhambat.

Hasrat ini muncul karena subjek merasa materi yang sudah didapatnya tidaklah cukup, selalu kurang. Dalam situasi itu, subjek bercermin pada mereka yang menunjukkan kekayaannya (liyan).

Tuntutan menjadi kaya lalu terbentuk dan diperkuat oleh tekanan simbolik di luar dirinya (struktur sosial).

Subjek dijejali dengan berbagai informasi dari media massa, media sosial, sekolah, influencer, konsultan investasi, lembaga ekonomi baik swasta maupun negara dan sebagainya agar mengejar kekayaan, menabung, dan menyimpan kekayaannya di bank demi kebahagiaan di masa depan.

Subjek mengalami kastrasi. Di balik itu semua, kapitalismelah yang berperan penting.

Sayangnya, informasi tandingan berupa literasi keamanan digital selalu datang terlambat dan kurang masif. Kalaupun ada, modus kejahatan telah berubah. Di sisi lain, subjek yang mengalami kastrasi terlena.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com