Selain karang, perairan Kepulauan Widi juga habitat bagi ikan karang dari keluarga Acanthuridae.
Ada pula satwa kharismatik seperti lumba-lumba, hiu, pari manta, dugong, hiu paus, paus biru kerdil, dan paus sperma yang mendiami dan berimigrasi melalui perairan sekitar.
Meski indah, Kepulauan Widi merupakan gugusan pulau yang mayoritas tidak berpenghuni.
Sejak dahulu, pulau-pulau di sana hanya dijadikan sebagai tempat persinggahan nelayan saat cuaca buruk dan kondisi laut tak baik.
Tercatat, hanya Pulau Daga yang memiliki penduduk tetap yakni sebanyak 15 Kartu Keluarga.
Akses menuju kepulauan ini juga tak mudah karena masih belum banyak fasilitas tersedia.
Pengunjung perlu menuju Halmahera Selatan terlebih dahulu, dan naik kendaraan laut seperti speedboat selama kurang lebih 30 menit untuk sampai di Kepulauan Widi.
Baca juga: Kepulauan Widi di Maluku Utara Akan Dilelang di Situs Lelang Asing
Dilansir dari Kompas.com, (14/7/2015), panorama Kepulauan Widi membuat penguasaha asal Inggris terpesona.
Tidak tanggung-tanggung, mereka siap menggelontorkan dana Rp 500-600 miliar, untuk mengembangkan sektor pariwisata di sana.
Hal ini dipastikan setelah ada nota kesepahaman antara Gubernur Provinsi Maluku Utara, Bupati Halmahera Selatan, dan CEO PT Leadership Island Indonesia (LII) pada 27 Juni 2015 lalu.
LII diberikan hak mengelola Kepulauan Widi selama 35 tahun, setelah itu akan ditinjau kembali.
Kepulauan Widi rencananya akan dijadikan sebagai pusat ekoturisme dan bahari.
Sebagai gantinya, LII mempunyai tanggung jawab sosial (CSR) kepada masyarakat lokal, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi dalam rangka menyejahterakan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.