Menurut Eka pada umumnya gagal ginjal akut pada anak adalah efek dari kekurangan atau kehilangan cairan tubuh dalam waktu yang singkat.
Hal ini seperti pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi hebat, pendarahan hebat, maupun anak yang pernah mengalami demam berdarah dengue.
Kondisi ini yang menyebabkan cairan yang masuk ke ginjal berkurang sehingga menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut.
"Dalam wawancara dengan orangtua (pasien), riwayat penyakitnya tidak jelas, namun anak tiba-tiba mengalami penurunan jumlah urine. Sejauh ini, kami sudah mencari tahu, namun data yang ada belum mengarah pada satu titik (penyebab gagal ginjal akut misterius pada anak) tertentu," jelas Eka.
Kemenkes saat ini masih menyelidiki kasus gagal ginjal akut tersebut. Dugaan sementara, gangguan ini muncul akibat konsumsi obat yang mengandung etilen glikol.
Dugaan ini hasil diskusi Kemenkes dengan tim dari Gambia yang juga menangani hal serupa.
"Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah. Dugaan mengarah ke intoksikasi (keracunan)," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dikutip dari Kompas.com 13 Oktober 2022.