Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Abdul Ghofur
Direktur Utama LAZNAS PPPA Daarul Qur'an

Direktur Utama LAZNAS PPPA Daarul Qur'an; Sekretaris Jenderal Forum Wakaf Produktif (FWP); Ketua KA FOSSEI Bidang Economic & Social Development; Assesor Nadzir Wakaf Badan Wakaf Indonesia; Dosen STMIK Antar Bangsa dan Assosiate Trainer Institut Fundraising Indonesia.

Perlindungan Pekerja Migran Dimulai dari Keberanian Penindakan di Hulu

Kompas.com - 11/10/2022, 11:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berdasarkan temuan Migrant Care, untuk menjadi PMI nonprosedural di Malaysia 'hanya' membutuhkan biaya Rp 5 juta. Jika melewati jalur prosedural setidaknya harus disiapkan Rp 25 juta.

Anggapan mahalnya biaya penempatan PMI prosedural harus sebisa mungkin ditekan, bahkan dihapus. Penempatan PMI melalui sektor swasta pasti berimplikasi pada pembiayaan yang tidak murah.

Selain itu, masih adanya praktik pungli oleh beberapa oknum membuat komponen biaya yang dibebankan kepada calon PMI kadang-kadang jauh lebih tinggi dari aturan yang berlaku.

Pemerintah, dalam kasus ini, bisa memberikan subsidi pada komponen biaya tertentu sehingga proses pembiayaan bagi PMI di jalur prosedural bisa lebih terjangkau.

Selain itu, celah pungli harus ditutup. Memperjuangkan beberapa komponen biaya dibebankan kepada pemberi kerja di negara tujuan juga bisa dilakukan lewat MoU yang menguntungkan calon PMI.

Faktor ketiga adalah sosialisasi yang kurang masif terkait potensi bahaya jika PMI menempuh nonprosedural dan penempatan PMI lewat jalur prosedural. Tantangan lemahnya sosialisasi dan edukasi memang menjadi pekerjaan tanpa henti di negeri ini. Rendahnya literasi dipadu dengan tantangan geografis dan infrastruktur yang tidak merata masih menjadi problem yang belum selesai.

Bentuk sosialisasi yang sekadar formalitas juga harus dievaluasi. Pemerintah bisa memfokuskan edukasi ke daerah-daerah yang selama ini menjadi kantong calon PMI. Fokus ke wilayah tersebut hingga ke pelosoknya, setidaknya adalah langkah efektif dibandingkan keinginan menjangkau semua wilayah dengan anggaran yang tidak memadai.

Pemerintah sebagai leading sector perlu menggandeng banyak pihak untuk meluaskan proteksi PMI sejak sebelum keberangkatan. Salah satu yang bisa diajak kolaborasi untuk proses advokasi persoalan PMI adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang fokus pada perlindungan PMI, termasuk menggandeng organisasi masyarakat yang memiliki program perlindungan PMI dan memiliki kantor perwakilan di negara lain.

Akhirnya dengan mengatasi secara serius faktor-faktor penyebab persoalan kasus WNI, khususnya PMI di luar negeri, seharusnya PMI kita jadi jauh lebih terlindungi. Keberanian untuk melakukan tindakan tegas pada persoalan yang terjadi di hulu akan memberikan dampak signifikan terhadap pekerjaan di hilir.

Sebab, melindungi segenap warga Indonesia di manapun mereka berada adalah kewajiban utama negara sebagaimana tercantum dalam konstitusi kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Sebagian Masyarakat Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Alasannya

Mengapa Sebagian Masyarakat Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Alasannya

Tren
Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Tren
Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Tren
Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Tren
Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Tren
Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Tren
5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

Tren
5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

Tren
5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com