Selain EUA yang menjadi syarat mutlak bagi produsen sebelum dirilis ke masyarakat, vaksin ini juga sudah mendapatkan sertifikasi halal.
Menanggapi hal ini, PT Bio Farma pun langsung memproduksi 20 juta dosis vaksin sebagai tahap awal yang menyasar masyarakat usia 18 tahun ke atas.
Baca juga: Pemprov DKI Mengaku Akan Dukung Pencabutan Status Pandemi Covid-19
Produsen vaksin terbesar di China, Sinopharm, dan perusahaan farmasi terbesar di Amerika Serikat (AS), Merck Sharp & Dohme (MSD), menandatangani kerja sama pada Rabu (18/9/2022).
Dikutip dari pemberitaan Antara (29/9/2022), kerja sama tersebut menandakan bahwa Sinopharm akan menjadi agen eksklusif obat anti Covid-19 buatan MSD, Molnupiravir, di China.
Melalui kesepakatan ini pula, Molnupiravir nantinya bisa diproduksi dan tersedia di pasaran China.
Molnupiravir sendiri merupakan obat anti Covid-19 yang banyak digunakan selain Paxlovid buatan Pfizer.
Obat anti Covid-19 ini telah mendapat izin penggunaan darurat di lebih dari 40 negara, termasuk AS, Uni Eropa, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.
Baca juga: Vaksin Meningitis Langka, Kemenag Bakal Koordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi
Selain isolasi wajib, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, pembayaran bencana untuk para pekerja juga akan dihilangkan.
Kendati demikian, penghapusan dua hal tersebut tidak berlaku bagi mereka yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi seperti sektor kesehatan dan perawatan lanjut usia.
"Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki langkah-langkah yang proporsional dan ditargetkan pada yang paling rentan," ujar Anthony Albanese.
"Kami ingin terus mempromosikan vaksinasi sebagai hal yang sangat penting, termasuk orang yang mendapatkan suntikan booster," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.