Ia menambahkan, pekerja yang hanya melakukan hal-hal biasa saja atau minimum tentu sulit mendapat kemajuan dan kenaikan gaji.
Sementara itu, Konsultan Karier Joanne Mallon menyampaikan, kliennya banyak yang sudah melakukan quiet quitting.
Mereka datang kepada Mallon saat hendak melakukan pelatihan kerja.
Mallon mengatakan, meskipun dia tidak pernah menyarankan seseorang untuk berhenti dari pekerjaannya, ia pun penasaran apa alasan para kliennya melakukan quiet quitting.
"Setiap orang pernah diam-diam berhenti pada suatu saat dalam hidup mereka, tetapi pada akhirnya itu mungkin merupakan tanda bahwa sudah waktunya untuk pindah dan keluar dari ruang secara fisik," ujar Mallon.
Dilansir dari The New York Times, (23/8/2022), quiet quitting disebut pendekatan baru untuk menetapkan batasan profesional yang dipopulerkan di Tiktok.
Namun, tren ini mungkin menjadi solusi bagi mereka yang belum siap untuk keluar secara besar-besaran.
Menurut psikolog, ketika satu karyawan pergi atau resign, itu bisa memberi sinyal kepada orang lain bahwa mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan pilihan mereka.
Meski begitu, perlu diingat kembali bahwa jangan melupakan tujuan pensiun Anda hanya karena Anda berhenti dari pekerjaan Anda.
Namun, Anda punya beberapa cara untuk tetap menabung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.