Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bung Karno Ngotot Proklamasi Kemerdekaan Tanggal 17 Agustus?

Kompas.com - 15/08/2022, 12:27 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Kenapa Proklamasi harus tanggal 17?

Soekarno menjelaskan, yang paling penting menurutnya dalam suatu peperangan dan revolusi adalah waktu yang tepat.

Soekarno mengatakan saat di Saigon, Vietnam saat bertemu Jenderal Terauchi Hisaichi dia sudah merencanakan Proklamasi dijalankan tanggal 17.

"Mengapa tanggal 17, tidak lebih baik sekarang saja atau tanggal 16?" tanya Sukarni.

"Aku percaya pada mistik. Aku tidak dapat menerangkan yang masuk akal mengapa tanggal 17 memberikan harapan kepadaku. Tetapi aku merasakan di dalam relung hatiku bahwa dua hari lagi adalah saat yang baik," jawab Soekarno.

"Tujuh belas adalah angka yang suci. Tujuh belas adalah angka keramat. Pertama-tama, kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita berpuasa sampai Lebaran, benar tidak?"

"Ya," kata Sukarni.

"Ini berarti saat yang paling suci, bukan?"

"Ya," jawab Sukarni lagi.

"Hari Jumat ini Jumat Legi. Jumat yang manis. Jumat suci. Dan hari Jumat tanggal 17. Alquran diturunkan tanggal 17. Orang Islam melakukan sembahyang 17 rakaat dalam sehari. Mengapa Nabi Muhammad memerintahkan 17 rakaat, bukan 10 atau 20? Karena kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia," papar Soekarno.

"Ketika aku pertama kali mendengar berita penyerahan Jepang, aku ber pikir kita harus segera memproklamirkan kemerdekaan. Kemudian aku menyadari, adalah takdir Tuhan bahwa peristiwa ini akan jatuh di hari keramat-Nya. Proklamasi akan berlangsung tanggal 17. Revolusi akan mengikuti setelah itu," jelas Soekarno.

Percakapan itu terjadi pada malam tanggal 15 Agustus 1945. Lalu pada dini hari jelang makan sahur tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno dibawa ke Rengasdengklok.

Kemudian pada 17 Agustus 1945 Soekarno kembali ke Jakarta dan membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com