Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Berwisata di Pantai Saat Gelombang Air Laut Naik? Ini Penjelasan Basarnas

Kompas.com - 20/07/2022, 11:25 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan tingginya gelombang air laut di Pantai Kukup, Gunungkidul, Yogyakarta, viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun ini pada Senin (18/7/2022).

Di dalam video menunjukkan gelombang air laut yang tinggi yang dengan cepat menerjang wisatawan di Pantai Kukup.

Terlihat juga petugas SAR yang memperingatkan wisatawan untuk menjauh dari pinggir pantai agar tidak terkena terjangan air laut.

Menurut keterangan, gelombang air laut di pantai selatan Jawa mengalami peningkatan sekitar 3-5 meter.

Oleh sebab itu, wisatawan diminta untuk berhati-hati ketika berwisata di sekitar pantai.

"Mohon selalu berhati hati saat bermain air di pantai. Taati himbauan petugas SAR ya slur," tulis akun tersebut.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh INFO WISATA JOGJA (@jogjaviral)

Hingga Rabu (20/7/2022) pukul 09.36 WIB, unggahan tersebut sudah mendapatkan 2.253 like dengan 53 komentar.

Lantas, bagaimana cara aman berwisata di pantai saat gelombang air laut naik atau tinggi?

Baca juga: Gelombang Tinggi Terjang Pantai Selatan Yogyakarta, Ini Imbauan untuk Masyarakat

Penjelasan Basarnas

Saat dikonfirmasi, Koordinator Humas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Anjar Sulistiyono mengatakan bahwa gelombang air laut memiliki kekuatan arus.

"Gelombang air laut memiliki kekuatan arus, tergantung seberapa kuatnya gelombangnya tersebut," kata Anjar kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Anjar menjelaskan, jika terdapat indikasi kenaikan gelombang air laut berkisar 13-30 sentimeter lebih maka akan mengancam kawasan pesisir pantai.

Kenaikan tersebut kemudian dengan cepat akan naik hingga maksimum mencapai ketinggian 6 meter.

"Berpotensi terjadinya banjir rob pantai yang dapat merendam beberapa kawasan di sekitarnya," ungkap Anjar.

Sehingga, peningkatan gelombang air laut tentunya akan sangat berbahaya bagi wisatawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com