Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berharap agar pemerintah mengantisipasi kenaikan biaya input produksi, seperti harga pupuk.
Penambahan alokasi pupuk bersubsidi dan memastikannya lebih tepat sasaran juga diharapkan mampu mengatasi kenaikan harga cabai ini.
Menurutnya, pemerintah juga perlu memangkas rantai distribusi cabai yang terlalu panjang dari petani ke pasar tradisional.
Selain itu, ia menyebut perlunya pemetaan daerah yang masa tanamnya tidak sama.
"Sehingga bisa mendorong kelancaran dan pemenuhan kebutuhan antar-daerah," kata Bhima saat dihubungi secara terpisah, Senin.
Peningkatkan pengawasan pada spekulan yang mencoba mengambil untung dari kenaikan harga cabai juga harus bisa diatasi.
Ia menjelaskan, sebagian besar cabai di Indonesia hanya dikonsumsi dalam bentuk mentah, sehingga rentan membusuk di perjalanan.
"Perlu didorong industri pengolahan cabai didalam negeri sehingga konsumsi cabai dalam bentuk produk jadi bisa diperbesar," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.