Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Corona Kembali Naik, Berapa Kali Seseorang Bisa Terkena Covid-19?

Kompas.com - 10/06/2022, 07:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 masih marak terjadi di sebagian negara di dunia, salah satunya di Indonesia.

Tren peningkatan kasus Covid-19 dilaporkan kembali terjadi di Indonesia. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan kasus tersebut sebesar 31 persen selama tiga pekan terakhir.

"Jika dilihat pada grafik kasus positif Covid-19 mingguan, terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus tanggal 22 Mei 2022, yaitu dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan," kata Wiku, dilansir dari Kompas.com (9/6/2022).

Peningkatan kasis Covid-19 ini menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan berapa kali seseorang bisa terinfeksi covid-19.

Pasalnya, gelombang Omicron kerap memicu terjadinya reinfeksi covid-19 sehingga seseorang bisa terkena covid-19 berkali-kali.

Baca juga: Corona di Indonesia Naik Lagi, Ini Peringatan Satgas Covid-19

Penjelasan ahli

Sejauh ini, varian Omicron tidak menunjukkan tanda-tanda akan lenyap. Sebaliknya, varian tersebut terus bermutasi membentuk sub-varian lainnya, seperti BA.2 atau BA2.12.1 di Amerika Serikat, serta BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan.

Varian ini terus menginfeksi orang-orang yang sebelumnya sudah pernah terkena Covid-19.

Dilansir dari The New York Times (16/5/2022), para peneliti menyebutkan adanya potensi reinfeksi virus Covid-19 yang ketiga atau keempat kali terjadi di tahun yang sama.

"Virus ini akan terus berkembang," ujar Juliet Pulliam, ahli epidemiologi di Universitas Stellenbosch di Afrika Selatan.

"Dan mungkin akan ada banyak orang yang terkena Covid-19, banyak infeksi ulang sepanjang hidup mereka," imbuhnya.

Menurut Pulliam, sulit untuk menghitung seberapa sering orang akan terinfeksi Covid-19. Sebab, tidak semua pasien yang mengalami reinfeksi melaporkannya ke layanan kesehatan.

Kendati demikian, Pulliam dan rekan-rekannya telah mengumpulkan data yang cukup di Afrika Selatan untuk mengatakan bahwa tingkat reinfeksi ini lebih tinggi daripada varian sebelumnya.

Baca juga: Update Corona 8 Juni 2022: Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Naik

Ilustrasi Omicron siluman, subvarian BA.1, subvarian BA.2, subvarian BA.3, subvarian Omicron.freepik Ilustrasi Omicron siluman, subvarian BA.1, subvarian BA.2, subvarian BA.3, subvarian Omicron.

Reinfeksi dan vaksinasi Covid-19

Sebelumnya, para ahli menaruh harapan pada pemberian vaksinasi sehingga mampu mengurangi potensi reinfeksi Covid-19.

Namun, ahli virus di Scripps Research Institute di San Diego, Kristian Andersen mengatakan, reinfeksi masih bisa terjadi pada seseorang yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Jika kita mengelolanya dengan cara kita mengelolanya sekarang, maka kebanyakan orang akan terinfeksi setidaknya beberapa kali dalam setahun," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com