Dengan adanya kenaikan harga Pertamax membuat pemerintah dapat menjaga keuangan negara atau APBN tetap sehat.
Pada April 2022, kinerja ekspor Indonesia mencapai rekor tertingginya sepanjang sejarah yaitu sebesar 27,37 milliar dollar AS.
Menurutnya, capaian kinerja perdagangan Indonesia itu berperan menjaga keuangan negara untuk tetap bisa melakukan subsidi pada sejumlah komoditas.
"Jadi ini negara kaya yang sangat pro rakyat, tapi kita harus jaga," ujar Erick.
Baca juga: Harga BBM Shell Terbaru, Berlaku Mulai 1 Mei di Indonesia
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal kenaikan harga beberapa komoditas selain Pertamax.
Salah satunya yakni BBM jenis Pertalite dan elpiji 3 kg yang akan mengalami kenaikan secara bertahap pada tahun 2022.
"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu (ada kenaikan) bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," katanya dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/4/2022).
Luhut mengungkapkan dipastikan jika komoditas kebutuhan masyarakat yang mengalami kenaikan adalah elpiji 3 kg.
Harga elpiji 3 kg sejak 2007 tidak pernah ada perubahan, maka dari itu pemerintah memutuskan bakal menaikkannya namun tetap disubsidi.
"Iya semua akan naik enggak ada yang enggak akan naik. Jadi bertahap kita lakukan. Ada yang disubsidi yang tadi untuk rakyat kecil. Tapi seperti gas 3 kilo ini dari 2007 enggak pernah naik, kan enggak fair juga," ucapnya.
(Sumber: Kompas.com/ Yohana Artha Uly, Ade Miranti Karunia | Editor: Akhdi Martin Pratama, Aprillia Ika, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.