Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 1.200 Ternak di Jatim Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Kementan Pertimbangkan "Lockdown"

Kompas.com - 08/05/2022, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 1.247 sapi di Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto, Jawa Timur dilaporkan terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dikutip dari pemberitaan Kompas.id, Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani mengungkapkan bahwa wabah PMK ini pertama kali dilaporkan di Gresik pada 28 April 2022 di 22 desa dalam 5 kecamatan.

Saat itu, sudah ada 402 kasus PMK yang dilaporkan.

Pada 1 Mei 2022, Lamongan dan Sidoarjo juga melaporkan adanya kasus serupa.

Rinciannya, 102 sapi potong di 6 desa dalam tiga kecamatan di Lamongan dan 595 sapi potong, perah, dan kerbau di 14 desa dalam 11 kecamatan di Sidoarjo.

Sementara Mojokerto melaporkan adanya kasus PMK pada 3 Mei 2022 yang menyerang 148 sapi potong di 19 desa dalam 9 kecamatan.

Menanggapi kejadian itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait upaya pencegahan dan tracing, termasuk lockdown zona wabah.

Baca juga: Macan Tutul Kembali Mangsa Ternak Warga, Dedi Mulyadi: Siklus Pangan Terganggu

"Dua Laboratorium utama kita, Balai Besar Veteriner Wates dan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya sebagai Lab rujukan PMK telah dari awal aktif melakukan tracing kasus ini," kata Nasrullah dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (8/5/2022).

"Saat ini kami koordinasi dengan Pemda Jawa Timur untuk melakukan lockdown zona wabah," sambungnya.

Ia menjelaskan, temuan kasus ini berawal dari hasil pemeriksiaan PCR pada ternak dengan hasil positif PMK.

Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah langkah darurat untuk penanganan wabah ini.

Pertama, mendata jumlah kasus ternak yang positif PMK setiap hari.

Kedua, pemerintah akan melakukan pemusnahan ternak secara terbatas apabila ditemukan kasus positif PMK.

Ketiga, penetapan lockdown zona wabah tingkat desa atau kecamatan di setiap wilayah dengan radius 3-10 kilometer dari wilayah terdampak.

Keempat, melakukan pembatasan serta pengetatan pengawasan lalu lintas ternak, pasar hewan, dan rumah potong hewan.

Baca juga: Bersiap Jadi Pebisnis, Warga Binaan di LP Malang Belajar Ternak Ayam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Tren
Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Tren
Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Tren
Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Tren
Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Tren
Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Tren
Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Tren
Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Tren
PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

Tren
4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com