Sisi ini harus diberi perhatian karena pada dasarnya, mayoritas kecepatan jaringan internet masyarakat Indonesia masih kisaran 10 Mbps.
Sebuah angka yang masih harus ditingkatkan lagi untuk layanan Metaverse yang mulus dan memberikan pengalaman pelanggan yang baik.
Jangan lupakan pula isu keamanan, potensi serangan siber akan muncul, bahkan dalam bentuk yang belum pernah ada.
Privasi akan dicari-cari celahnya oleh pelaku kriminal, karena kelak Metaverse ini seperti honeypot, yakni sarang madu baru yang akan dikerubungi dan jadi target utama.
Fokus berikutnya agar masa depan Metaverse dan AI cerah adalah menggiring perusahaan menjadi organisasi pembelajar berisikan pribadi-pribadi terbuka.
Pemimpin korporasi harus membuat sistem sekaligus jadi suri tauladan yang menekankan bahwa seluruh individu akan selalu mau dan mampu belajar hal-hal baru.
Setiap waktu, bahkan dalam hitungan detik, selalu ada perkembangan baru yang menuntut kesiapan kita untuk senantiasa siap belajar hal yang baru sebagai bentuk investasi terbaik untuk menghadapi masa depan.
Ini selaras dengan kondisi lingkungan, pelanggan, teman bahkan keluarga kita pun selalu ada perubahan setiap harinya.
The only permanent is change! Maka, kita perlu terus kenali perubahan sejak dini, sehingga memberikan peluang untuk segera ditangkap dengan kapabilitas yang kita bangun.
Karenanya, terus tingkatkan kemampuan dan terus belajar, terbuka dengan semua ide yang timbul dari identifikasi lingkungan tadi dan dikombinasikan dengan kapabilitas baru yang kita bangun.
Validasikan/uji ide dengan bertanya ke sekitar, serta kirim ide tersebut untuk masuk ke ajang inovasi, sehingga setiap harinya akan terus terjadi kondisi lebih baik.
Last but not least, masa depan berisikan sukses atau gagalnya transformasi digital, pada akhirnya bukan seberapa mahal dan modern teknologi yang diadopsi.
Lebih penting dari itu semuanya, adalah sebarapa kuat kita mengubah sudut pandang kita terhadap dinamika teknologi. Go!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.